Lima Warga Tambun Jadi Korban Tsunami di Banten, Polisi Beri Dukungan Moral

Kepala Kepolisian Sektor Tambun, Kompol Rahmad Sujatmiko bersama anggotanya saat bertakziah ke rumah salah seorang korban meninggal dunia akibat tsunami yang di wilayah pesisir Banten pada Sabtu (22/12) lalu.
Kepala Kepolisian Sektor Tambun, Kompol Rahmad Sujatmiko bersama anggotanya saat bertakziah ke rumah salah seorang korban meninggal dunia akibat tsunami yang di wilayah pesisir Banten pada Sabtu (22/12) lalu.

BERITACIKARANG.COM, TAMBUN SELATAN – Sebanyak lima orang warga Tambun menjadi korban tsunami yang menerjang bibir pantai di wilayah Selat Sunda, Provinsi Banten pada Sabtu (22/12), lalu.  Guna memberi dukungan moral, jajaran Kepolisian Sektor Tambun menyambangi rumah keluarga korban, Selasa (25/12) sore.

Kepala Kepolisian Sektor Tambun, Kompol Rahmad Sujatmiko bersama jajaran pertama kali menyambangi kediaman korban Dwi Handayani (27) di Perumahan Mangun Jaya Indah 2, Desa Mekarsari Kecamatan Tambun Selatan.

Bacaan Lainnya

Berdasarkan cerita keluarga korban, Dwi saat itu bersama 10 rekan kerjanya dari Mitsubishi Jakarta Selatan tengah berlibur ke daerah pesisi di Provinsi Banten Tiba-tiba keluarga mendapat kabar bahwa Dwi menjadi korban tsunami dan ditemuka dalam keadaan meninggal dunia.

Kemudian polisi beranjak ke kediaman Asep Wahyu Sudrajat (44) di Taman Raya Bekasi, Desa Mangun Jaya Kecamatan Tambun Selatan. Asep ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sementara istrinya Titin Wijayanti (40) belum ditemukan.

Anak Asep, Amanda (12) berhasil selamat dan kini diasuh oleh kakek dan neneknya. Keluarga masih menunggu kabar baik terkait kondisi Titin.

Kemudian, rombongan Polsek Tambun beranjak ke Perumahan Graha Prima di Desa Satria Jaya, Kecamatan Tambun Utara. Di sana adalah kediaman korban Umiyati (53) pegawai Kementerian Pemuda dan Olah Raga.

“Korban sedang pergi berlibur ke Tanjung Lesung bersama 50 rekan kerjanya dan berencana menginap satu malam. Gelombang tsunami membuat korban terseret arus dan ditemukan dalam kondisi meninggal dunia,” katanya

Kehadiran polisi di rumah duka korban, diakuinya untuk meringangkan beban keluarga sekaligus memberi motivasi kepada anggota keluarga yang ditinggalkan.

“Polsek Tambun sendiri masih terus menunggu informasi lanjutan tentang korban tsunami dan tentunya siap membantu serta memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” tutupnya.

Diketahui sebelumnya, tsunami terjadi pada Sabtu (22/12) lalu sekitar pukul 21.27 WIB. Tsunami tersebut menerjang beberapa wilayah pantai di Selat Sunda, di antaranya di pantai Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang dan Lampung Selatan. (BC)

Pos terkait