BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Bekasi telah berlangsung selama 2 hari.
BACA: Kabupaten Bekasi Berdoa Corona Reda Saat Ramadhan Tiba
Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja mengatakan sejak PSBB diterapkan kesadaran masyarakat untuk memutus mata rantai COVID-19 di Kabupaten Bekasi mulai bertambah.
“Efektivitasnya saya katakan bagus, meskipun disana-sini masih ada (kerumunan-red). Tapi menurut saya aktivitas masyarakat jauh bekurang,” tuturnya saat ditemui usai mengikuti “Gerakan Berdoa Satu Menit Untuk Sejuta Umat” di Gedung Diskominfosantik Kabupaten Bekasi, Jum’at (17/04) sore.
Selain itu ia juga menilai secara bertahap masyarakat sudah mulai memahami ketentuan atau peraturan yang diberlakukan khususnya dalam penggunaan kendaraan pribadi selama masa PSBB.
“Bagi yang biasanya menggunakan kendaraan (roda dua-red) berboncengan sudah berkurang dan sekarang masyarakat juga rata-rata sudah banyak menggunakan masker,” kata dia.
BACA: PSBB, Check Point di Kabupaten Bekasi Hingga Jalan Lingkungan
Eka berharap kedepannya masyarakat bisa lebih peduli, serta mampu mengikuti instruksi yang dikeluarkan oleh pemerintah guna memutus mata rantai COVID-19.
Untuk diketahui PSBB di Kabupaten Bekasi telah berjalan dua hari sejak Rabu 15 April 2020. PSBB direncanakan diterapkan selama 14 hari, tepatnya sampai 28 April 2020 mendatang.
Untuk diketahui, berdasarkan data di laman resmi Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Kabupaten Bekasi yakni pikokabsi.bekasikab.go.id pada Jumat 17 April 2020 sekitar 20.00 WIB tercatat 59 kasus positif dengan rincian 37 dirawat, 8 meninggal dan 14 sembuh.
Sedangkan Orang Tanpa Gejala (OTG) yakni 162 orang dan Pelaku Orang Pejalan (POP) sebanyak 5 orang.
BACA: 36 Pasien Suspect COVID-19 di Kabupaten Bekasi Meninggal
Kemudian Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 1819 dengan rincian 1252 selesai pemantauan dan 567 dalam pemantauan.
Lalu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terdapat 556 dengan rincian 357 selesai pengawasan dan 199 masih dalam pengawasan.
Selain itu terdapat juga 36 orang pasien suspect/PDP yang meninggal dunia. (***)