BERITACIKARANG.COM, BABELAN – Sekolah Dasar Negeri (SDN) Buni Bakti 04 yang terletak di Desa Buni Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, masih terendam banjir hingga Senin (10/3/2025). Banjir menggenangi area mulai dari gang masuk hingga halaman sekolah dengan ketinggian air mencapai sebetis orang dewasa atau sekitar 30 cm di halaman sekolah, sementara di beberapa titik lainnya setinggi 15 cm.
Banjir yang telah berlangsung selama sepekan ini disebabkan oleh luapan air dari sungai setempat. SDN Buni Bakti 04 sebelumnya sempat menjadi perhatian Presiden Prabowo Subianto saat kunjungannya ke lokasi tersebut akhir pekan lalu.
Kondisi banjir memaksa para siswa beradaptasi. Mereka tidak menggunakan sepatu seperti biasanya dan memilih mengenakan sandal. Beberapa orang tua bahkan mengantar anak-anak mereka dengan sepeda motor atau menggendong mereka agar tidak basah saat menuju sekolah.
BACA: Prabowo Kunjungi Korban Banjir di Babelan
Kepala SDN Buni Bakti 04, Surahwan, menjelaskan bahwa banjir ini memengaruhi proses belajar mengajar. Sebanyak sembilan rombongan belajar (rombel) terpaksa dipindahkan sementara ke ruang perpustakaan dan ruang guru.
“Hari pertama banjir ada 9 rombel diungsikan belajar sementara di ruang perpustakaan dan ruang guru. Kelas 1 ada 3 rombel, kelas 2 ada 3 rombel, kelas 3 ada 3 rombel,” ungkap Surahwan.
Namun, keterbatasan ruangan membuat para siswa harus belajar tanpa meja dan kursi karena ruangannya yang sempit. Hal ini berbeda dengan kelas lainnya yang berada di lantai dua dan tidak terdampak banjir. Meski demikian, semangat para siswa untuk belajar tetap tinggi. “Walaupun banjir, anak-anak kami tetap antusias sekolah, semangat untuk belajar,” tambah Surahwan.
Surahwan berharap kunjungan Presiden Prabowo Subianto dapat membawa perubahan bagi sekolah tersebut. Ia berharap adanya pembangunan ruang kelas yang kini terendam banjir serta peninggian akses jalan menuju sekolah. “Kita berharap kunjungan bapak presiden bisa merealisasikan pembangunan untuk sekolah kami yang mana kalau hujan sebentar saja sudah masuk air karena dekat dengan kali itu,” ujarnya.
Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya peninggian jembatan menuju sekolah agar akses para siswa tidak terganggu. “Kemudian berharap lagi mudah-mudahan dari akses jembatan menuju sekolah agar ditinggikan supaya anak-anak bisa aktif belajar,” tandasnya.
Hingga kini, pihak sekolah bersama masyarakat sekitar terus berupaya agar proses belajar mengajar tetap berjalan meski dalam kondisi darurat. (DIM)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS