Antisipasi Kejahatan Begal, Polisi Optimalkan Peranan Security di Kawasan Industri

Rapat koordinasi jajaran Polresta Bekasi dengan pengelola kawasan industri di Kabupaten Bekasi untuk mengantisipasi aksi kejahatan, Jum’at (13/05) sore.
Rapat koordinasi jajaran Polresta Bekasi dengan pengelola kawasan industri di Kabupaten Bekasi untuk mengantisipasi aksi kejahatan, Jum’at (13/05) sore.

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG UTARA – Bertempat di Golf Country Kota Jababeka, Kecamatan Cikarang Timur, jajaran anggota Polresta Bekasi melakukan pertemuan dengan perwakilan pengelola kawasan industri di Kabupaten Bekasi, Jum’at (13/05) sore.

Kabags Ops Polresta Bekasi, Komisaris Muryono  menjelaskan bahwa pertemuan tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya kejahatan berupa pencurian dengan kekerasan alias begal yang belakangan ini marak terjadi di wilayah hukum Polresta Bekasi .

Bacaan Lainnya

“Selama ini kita sudah berusaha untuk mengunci ruang gerak pelaku begal dengan menggelar operasi Cipta Kondisi. Khusus di Kawasan Industri kita lakukan beberapa hari terakhir ini secara serentak di kawasan industri Lippo Cikarang, Jababeka dan MM2100,” katanya.

Untuk itu, ia pun berharap para pengelola kawasan industri bisa mengoptimalkan peranan security sebagai garda terdepan untuk menjaga keamanan wilayahnya dengan berkoordinasi dengan anggota kepolisian.

“Jumlah personil Polresta Bekasi ini kan hanya 1600an orang, sementara masyarakat Kabupaten Bekasi yang mesti kita lindungi sedikitnya berjumlah 3 juta orang lebih dan jumlah ini tentu tidak balance. Untuk itu dalam pertemuan ini kita berkordinasi dengan para pengelola kawasan industri untuk mengoptimalkan keberadaan security sebagai garda terdepan membantu petugas kepolisian menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat,” katanya.

Perwakilan dari pengelola kawasan industri Jababeka, Toto Waryoto menjelaskan bahwa dari hasil pertemuan ini, kedepannya pihak kemanaan kawasan industri akan dibekali dengan kemampuan komunikasi berbasis android dengan pihak kepolisian.

“Jadi ini dilakukan untuk meningkatkan kecepatan berkomunikasi dan menyampaikan informasi dengan pihak kepolisian jika terjadi sesuatu di dalam kawasan, termasuk gerak-gerik orang-orang yang mencurigakan yang berpotensi melakukan kejahatan begal,” katanya. (DB)

Pos terkait