Tinjau Lokasi Banjir di Muaragembong, Wakil Bupati Bekasi diprotes Warga

rohim-muaragembong-satu
rohim-muaragembong-satu

BERITACIKARANG.COM, MUARAGEMBONG – Dengan menggunakan perahu eretan, Wakil Bupati Bekasi, Rohim Mintareja dan rombongan datang meninjau lokasi banjir di Kp. Kedung Bokor, Desa Pantai Bakti, Kecamatan Muaragembong, Senin (21/11) siang.

Sayangnya, saat rombongan tiba sejumlah warga yang menjadi korban banjir tak kuasa menahan kekecewaan. Mereka meluapkan emosinya dengan cara memprotes dan menghardik kedatangan mereka.

Bacaan Lainnya

Warga menilai kedatangan Rohim Mintareja yang kini memiliki tugas dan kewenangan sebagai Bupati Bekasi menggantikan Neneng Hasanah Yasin yang tengah cuti Pilkada 2017 lamban karena datang setelah satu pekan bencana banjir melanda wilayahnya.

Selain itu, warga juga menilai jika hingga saat ini tidak ada upaya dari pemerintah untuk melakukan perbaikan tanggul sementara. Akibatnya arus deras air dari aliran sungai Citarum merusak rumah warga melalui tanggul yang jebol di lokasi tersebut.

“Seharusnya pemerintah itu segera meninjau lokasi banjir jangan udah seminggu baru dateng. Bantuan banyak dari luar bukan dari pemerintah dam tapi kasusnya ini pikirkan bagaimana agar banjir tidak terjadi lagi misalnya bikin kronjo atau menyiapkan tenda buat yang ngungsi ini mah tenda buat pengungsian tidak ada,” kata Maid (38) warga Kp. Kedung Bokor.

Sementara warga Kp. Kedung Bokor lainnya, Ibu Enjah (45)  berharap Pemerintah Kabupaten Bekasi segera melakukan penangan banjir dengan membangun tanggul semenara untuk menahan arus air agar warga dapat kembali ke rumahnya masing-masing dan beraktivitas seperti semua.

“Sampe sekarang nggak berani pulang ke rumah kan rumahnya hancur. Ngungsi disini gak layak kondisinya begini. Maunya kepada pemerintah segera lah perbaiki jalanya biar bisa dilewati trus tanggulnya segera diperbaiki,” kata Ibu Enjah.

Ditemui usai meninjau lokasi banjir, Wakil Bupati Bekasi, Rohim Mintareja berjanji akan berkordinasi dengan semua pihak untuk melakukan penanganan banjir.

“Ya dalam menentukan status bencana itu kan ada mekanismenya. Kalau kondisinya seperti ini belum masuk kedalam bencana. Kita akan berkordiansi dengan semua pihak untuk melakukan penanganan banjir,” kata dia. (BC)

Pos terkait