BERITACIKARANG.COM, SETU – Ratusan warga Desa Burangkeng, Kecamatan Setu melakukan aksi unjuk rasa di TPA Burangkeng, Senin (04/03) pagi. Warga, mendesak agar TPA dengan luas 11,2 hektar itu ditutup.
Koordinator aksi, Ali Gunawan mengatakan warga Desa Burangkeng terkena dampak negatif dari TPA tersebut setiap hari. Sayangnya, tidak ada kompensasi dalam bentuk apapun yang diberikan pemerintah kepada warga.
BACA: Lahan TPA Burangkeng Butuh Perluasan
”Warga sama sekali tidak menerima dana kompensasi dari Dinas Kebersihan (Bidang Kebersihan di Dinas Lingkungan Hidup-red) ataupun Pemda. Jadi memang sama sekali tidak ada nilai positif dari TPA Burangkeng ini (bagi warga desa-red),” kata Ali Gunawan.
Apalagi, sambungnya saat ini kondisi TPA Burangkeng sudah overload. Oleh karenanya, warga mendesak agar TPA Burangkeng ditutup. “Mereka tidak pernah merasakan apa yang kita rasakan. Tiap hari kita diberikan sampah, tetapi tidak pernah ada perhatian apapun termasuk dari sisi infrastruktur,” ungkapnya.
BACA: TPA Burangkeng Overload Sampah, Pemkab Bekasi Siapkan Lokasi Pengganti
Ali mengatakan aksi unjuk rasa ini akan berlangsung sampai waktu yang belum ditentukan. Ia meminta pemerintah segera merespon keluhan warga. “Sampai ada komitmen tertulis dan mengikat,” cetusnya.
Pantauan di lapangan, dalam aksinya warga membawa sejumlah spanduk berisi kalimat penolakan terhadap keberadaan TPA Burangkeng. Mereka memasang spanduk itu di gerbang timbang dan Kantor UPTD Pembuangan Akhir Sampah (PAS) Burangkeng. (BC)