BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Penerimaan Siswa Baru untuk Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kabupaten Bekasi dengan menggunakan sistem penerimaan secara online menuai keluhan masyarakat.
Keluhan itu disebabkan karena server PPDB Online sering mengalami gangguan dan adanya regulasi dari kementrian yang mengatur jumlah siswa dalam satu kelas sehingga dinilai sangat merugikan para orang tua yang akan mendaftarkan anak-anaknya.
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bekasi, Anden menyatakan bahwa setiap tahun, persoalan itu selalu muncul. “Tetapi mau gimana lagi? Karena memang persoalannya jumlah lulusan SD tidak sesuai dengan daya tampung SMP yang ada, hanya sekian persen sehingga pasti akan menimbulkan masalah. Yang penting bahwa ini sudah ada aturannya juga dan juga kita tidak melanggar aturan,” kata Anden, Senin (10/07).
Salah satu solusi, harus dilakukan penambahan USB (Unit Sekolah Baru). “Tetapi kan proses penambahan jumlah sekolah juga prosesnya panjang dan akan timbul kendala juga. Jika terus-terusan ditambah (USB-red) bagaimana juga tenaga gurunya? Itu hasil rapat dengan Dinas Pendidikan beberapa waktu lalu,” ucapnya.
Untuk itu, kata Anden, para orang tua jika anaknya tidak diterima di SD atau SMP Negeri diharapkan bisa mendaftarkan anaknya ke sekolah lain, yakni sekolah swasta. “Karena banyak sekolah-sekolah swasta yang bagus dan memang sih ada perbedaan anatara sekolah swasta dan negeri. Sekolah negeri di Kabupaten Bekasi sudah tidak ada bayaran, sedangkan swasta ada bayaran. Ini yang menjadi daya tarik orang tua siswa untuk menyekolahkan anaknya di sekolah negeri,” kata dia. (BC)