BERITACIKARANG.COM, CIKARANG TIMUR – Sebanyak 128 kepala keluarga di RT 02/03 Kp. Jatimulya Desa Labansari Kecamatan Cikarang Timur masih terisolir akibat banjir, Rabu (16/11) siang. Hujan yang kembali mengguyur Kabupaten Bekasi pada Selasa (15/11) malam membuat banjir di Cikarang Timur tak kunjung surut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi pun mengakui kesulitan mengevakuasi mereka karena medan yang berat.
Kampung Jatimulya merupakan daerah terendah di Cikarang Timur. Kampung ini berbatasan langsung dengan Sungai Cibeet yang memisahkan Kabupaten Bekasi dengan Karawang. Lokasi kampung tersebut sebenarnya hanya 50 meter dari jalan desa Kedungwaringin-Cikarang Timur, namun derasnya air membuat BPBD kesulitan mendapatkan akses.
“Tadi pagi kami sudah memantau ke lokasi. Airnya sekitar setinggi satu meter, kemarin sempat turun sekarang naik lagi. Di sana satu meter tapi arusnya lumayan deras. Sejauh ini kami masih kesulitan melakukan evakuasi,” kata Jalu, relawan BPBD Kabupaten Bekasi saat ditemui di posko kesehatan di Desa Bojongsari Kecamatan Kedungwaringin.
Menurut Jalu, warga yang terisolir itu masih berdiam diri di sekitar rumah mereka yang belum terendam. Selain derasnya air, BPBD pun kesulitan memperoleh lokasi evakuasi.
“Di sana biasanya pakai musala tapi sekarang terendam. Ada juga balai sama terendam. Sejauh ini kami hanya bisa memasok makanan sementara,” kata dia.
Dari 128 kepala keluarga terdapat sejumlah balita serta lanjut usia. Beberapa di antaranya, kata Jalu, telah mengeluh sakit. “Kami masih terus berusaha. Makanan yang kami salurkan masih kekurangan, terutama mereka kekurangan air bersih. Kemarin empat bungkus mi instan digunakan untuk sekeluarga, dua dewasa, satu lansia serta seorang ibu yang menyusui. Ada lansia juga yang sudah mengeluh sakit. Saat ini kami masih menunggu air reda, selanjutnya kembali mencoba mengevakuasi warga,” kata dia.
Menurut Rizal (32), salah seorang warga, air sudah sempat surut hingga 30 sentimeter namun kembali naik setelah diguyur hujan.
“Kemarin sudah surut, sekolah juga sudah beres-beres tapi malamnya hujan, ya naik lagi. Ini anak mau sekolah enggak jadi soalnya di rumah juga banjir,” kata dia. (BC)