BERITACIKARANG.COM, PEBAYURAN – Kepala Desa Bantarjaya, Siti Laelatul Badriyah mengaku akan segera membangun ulang rumah Samsudin (36) salah seorang warganya yang ambruk akibat diterpa angin kencang pada Sabtu (20/01) kemarin.
BACA : Rumah Ambruk di Pebayuran Tak Tersentuh Rutilahu, Ketua RT : Sudah diusulkan Sejak 2 Tahun Lalu
“Informasinya udah kita terima dan akan segera ibu bangun, Bang,” kata Siti Laelatul Badriyah saat dihubungi melalui sambungan telfon, Minggu (21/01) siang.
Menurut dia, pengajuan program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) bagi Samsudin memang sudah berlangsung sebanyak dua kali. Namun karena wilayah yang ditangananinya cukup luas dan anggaran yang ada terbatas, maka tidak semua terakomodir. “Wilayah saya itukan luas banget Bang. Kita dibagi tiga dusun satu desa. Abang ngerti kan?” kata dia.
Meski demikian, Badriah tidak menyebutkan secara detail kapan pembangunan akan dilakukan dan anggaran yang akan digunakan. “Kapan dibangunnya? pokoknya akan segera kita bangun,” singkatnya.
Diberitakan sebelumnya, salah satu rumah warga di Kp. Kedung Lotong Rt 004/007 Desa Bantarjaya Kecamatan Pebayuran ambruk tersapu angin kencang pada Sabtu (20/01) kemarin. Ambruknya rumah disebabkan kondisi kayu yang menjadi penyangga rumah sudah rapuh
Menurut keterangan Ketua RT setempat, rumah milik Samsudin itu sudah pernah diusulkan pembangunannya melalui program Rutilahu.
BACA : Rumah Warga Pebayuran Ambruk disapu Angin Kencang
“Sebenarnya rumah Samsudin sudah dua kali kami usulkan dalam program Rutilahu, tapi entah kenapa usulan kami untuk rumah Samsudin tidak pernah direalisasi,” ungkap Ibu Apan, selaku ketua RT 004/007.
Adanya kejadian rumah warga yang ambruk, dirinya justru mempertanyakan program pemerintah melalui Rutilahu. Karena kata dia, rumah Samsudin layak mendapat bantuan.
“Bagaimana tanggapan kepala desa maupun pemerintah desa dengan kondisi warga yang seperti ini. Kenapa yang masih layak huni diajukan cepat direalisasi, tapi yang benar-benar membutuhkan tidak direalisasi,” kesalnya.
Lanjut Ibu Apan, tahun 2016 dan 2017 sudah diusulkan dua kali, namun sampai program tersebut (Rutilahu) turun, rumah milik Samsudin tidak dapat lagi.
“Saya sebagai ketua RT akan terus berusaha mengusulkan agar rumah Samsudin mendapatkan program rutilahu. Mengenai rumah warga yang ambruk, sudah saya beri tembusan ke Kepala Desa,” pungkasnya. (BC)