Puluhan Tahun Menyebrangi Citarum Pakai Eretan, Kini Warga Pebayuran – Rengasdengklok Sudah Punya Jembatan

Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja dan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana secara bersama meresmikan Jembatan Pebayuran-Rengasdengklok, pada Rabu (12/02) sore. | Foto: Humas Pemkab Bekasi
Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja dan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana secara bersama meresmikan Jembatan Pebayuran-Rengasdengklok, pada Rabu (12/02) sore. | Foto: Humas Pemkab Bekasi

BERITACIKARANG.COM, PEBAYURAN – Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja dan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana secara bersama meresmikan Jembatan Pebayuran-Rengasdengklok, pada Rabu (12/02) sore. Jembatan yang membentang di atas Sungai Citarum ini menjadi jembatan terpanjang yang menghubungkan antara Kabupaten Bekasi – Karawang.

Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja mengatakan, keberadaan Jembatan Pebayuran-Rengasdengklok diharapkan dapat memeperat silaturahmi dan  meningkatkan perekonomian masyarakat di kedua wilayah. “Dengan adanya jembatan ini, maka masyarakat Pebayuran dan Rengasdengklok akan lebih dekat lagi. Dan  jembatan ini menjadi pemersatu antara dua kabupaten, Bekasi dan Karawang,” kata Eka.

Bacaan Lainnya

BACA: Sempat Mangkrak! Jembatan Pebayuran – Rengasdengklok Kini Sudah Bisa Dilalui, Tapi Khusus Kendaraan Kecil

Menurut Eka, secara historis Kabupaten Bekasi memang mempunyai kedekatan dengan Karawang, seperti diabadikan dalam Puisi Chairil Anwar, Karawang-Bekasi. “Dan Kabupaten Bekasi juga punya tokoh KH. Noer Ali yang gelarnya juga Singa Karawang-Bekasi,” ujarnya.

Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana mengatakan Rengasdengklok dan Pebayuran memiliki hubungan yang kuat. Sejak dahulu hubungan perekonomian hingga perjodohan  dua masyarakat tersebut sudah terjalin lama. “Sejak puluhan tahun mereka menyebrang melalui perahu penyebrangan (eretan-red). Dari sana perekonomian keduanya berjalan. Hingga banyak juga pernikahan antara warga Rengasdengklok dan Pebayuran,” tuturnya.

Ia pun mengatakan pembangunan jembatan Rengasdengklok-Pebayuran adalah wujud persembahan nyata untuk melanjutkan perjuangan para pendahulu, dimulai dari Kota Rengasdengklok dalam sejarah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.

BACA: Sidak Progres Pembangunan Jembatan Pebayuran – Rengasdengklok, Ini Rekomendasi Anggota Dewan

“Puisi Chairil Anwar Karawang-Bekasi, hari ini kita wujudkan dalam suatu persembahan secara nyata dan ril, kita sebagai generasi penerusnya menyatukan dua kabupaten yang sangat luar biasa ini. Dan hari ini kita wujudkan kebersamaan antara Karawang-Bekasi,” kata Teh Sely, panggilan akrab Cellica.

Diketahui, jembatan sepanjang 1.217,5 meter dengan lebar 7 meter ini menghabiskan anggaran sekitar Rp 85 miliar yang dibangun secara gotong-royong antara Pemkab Bekasi dan Pemkab Karawang. Dari Kabupaten Bekasi panjang jembatan yakni 909 meter. Sedangkan Kabupaten Karawang panjang jembatan 308,5 meter. (BC)

 

Pos terkait