BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) menjadi dinas yang paling rendah dalam hal penyerapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2017.
Berdasarkan catatan yang dimiliki Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Bekasi, hingga 31 Mei 2017 penyerapan anggaran di dinas PUPR Kabupaten Bekasi baru 0,9 persen dari 1,036 triliun anggaran yang tersedia.
“Banyak pekerjaan yang belum dilelang. Alasannya itu cuma ada beberapa aja makanya belum maksimal penyerapannya, tapi kita sebenarnya sudah menyuratkan untuk mengingatkannya,” kata Kepala BPKAD Kabupaten Bekasi, Juhandi.
Untuk dinas yang melakukan penyerapan anggaran cukup besar, kata dia, yakni Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) yang telah mencapai 36 persen, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD) 31 persen dan Sekertariat Dewan 40 persen.
“Yang sudah banyak melakukan peyerapan itu dinas-dinas yang bersentuhan dengan pelayanan masyarakat termasuk juga desa,” tuturnya.
Dikatakan Juhandi, dengan masih minimnya penyerapan anggaran oleh SKPD dihawatirkan akan menjadi Silpa yang cukup besar diakhir tahun. Apalagi, saat ini sudah masuk pada bulan ke enam dan akan ada lagi pembahasan ABT 2017. Oleh karenanya, bagi dinas yang masih rendah penyerapannya, diharapkan untuk segera melaksanakan kegiatannya terutama pada pembangunan fisik yang proses pengerjaannya memakan waktu lama.
“Jadi kalau kita sih makan cepat penyerapan dengan susai rencana kegiatan yang sudah disusun dalam DPA itu lebih bagus, jangan sampai seperti tahun lalu penyerapannya sudah 100 persen tapi fisiknya masih ada yang dikerjakan kan tidak baik juga itu,” kata dia
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Adang Sutrisno saat ditemui di gedung DPRD Kabupaten Bekasi beberapa waktu lalu mengakui kalau penyerapan anggaran di Dinas PUPR masih sangat rendah karena baru beberapa kegiatan yang selesai lelang.
“Jadi masalahnya kemarin itu lelang belum selesai makanya belum ada kegiatan. Kalau anggarannya sih masih ada,” ucapnya.
Saat itu, Adang enggan berkomentar banyak terkait minimnya penyerapan anggaran di dinas PUPR dan lebih memilih untuk masuk ke dalam kendarannya kemudian meninggalkan awak media. (BC)