BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Komite Kebijakan Penanggulangan Covid-19 terus masif melakukan vaksinasi Covid-19 terhadap warga. Kolaborasi menjadi kunci percepatan vaksinasi, termasuk dengan melibatkan para bidan yang membuka praktek mandiri dalam penyuntikan.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Alamsyah mengatakan langkah melibatkan para bidan ini diambil untuk mewujudkan program vaksinasi keluarga. Mereka dapat menyuntikkan vaksin kepada keluarga di sekitarnya, termasuk anak berusia minimal 12 tahun.
“Sekarang masyarakat tidak perlu datang jauh-jauh ke sentra vaksinasi untuk mendapatkan vaksin. Tapi cukup datang ke Praktek Bidan Mandiri (PBM) terdekat,” kata Alamsyah, saat meninjau pelaksanaan program Gerai Vaksinasi Aglomerasi Merdeka di RT 05/07 Desa Jayamukti, Kecamatan Cikarang Pusat, Jum’at (01/10).
Alamsyah mengimbau masyarakat agar mau disuntik vaksin Covid-19 demi melindungi keluarga, orang tua, anak dan cucu dari wabah Covid-19.
“Pemerintah pusat maupun daerah tentunya punya tujuan yang baik, vaksinasi Covid-19 dilaksanakan demi kesehatan dan keselamatan, jadi jangan ragu untuk divaksin,” imbaunya.
Kepala Bidang Kesehatan Keluarga di Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Supri Dinata menjelaskan di Kabupaten Bekasi terdapat 69 PMB yang akan menjadi lokasi vaksinasi dengan pembagian setiap 1 rating sebanyak 4 PMB.
“Saat ini sebanyak 69 Praktek Mandiri Bidan di 16 kecamatan dapat beroperasi membantu percepatan vaksinasi. Sasarannya adalah keluarga melalui peran bidan,” kata dia.
Melalui banyaknya opsi yang ada, diharapkan dapat mempermudah masyarakat yang ingin mendapatkan vaksin sehingga percepatan vaksinasi di Kabupaten Bekasi dapat terealisasi dengan output yang maksimal.
“Kita akan terus lakukan upaya agar kekebalan kelompok (herd immunity) segara terealisasi di Kabupaten Bekasi,” katanya.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Bekasi membuka opsi vaksinasi dilakukan di dokter dan bidan yang membuka praktek sendiri. Langkah ini dilakukan untuk memudahkan warga mendapat vaksin setiap saat.
Penjabat Bupati Dani Ramdan mengatakan, setelah lebih dari 50 persen warganya mendapatkan vaksin, progres vaksinasi tidak lagi signifikan. Untuk itu, perlu dilakukan berbagai upaya lain agar kekebalan kelompok dapat segera terealisasi.
“Kenaikan jumlah sudah cukup bagus cuma problemnya dengan tinggi ini untuk naik lagi jadi sulit karena harus menyisir satu-satu. Kalau kemarin-kemarin kami buka gerai vaksin, warga berbondong-bondong datang. Sekarang kami buka 200 vaksin yang datang 60 orang karena rata-rata mereka sudah banyak divaksin. Untuk itu perlu upaya-upaya lain,” ucap dia.
Landainya vaksinasi, kata Dani, karena warga yang belum divaksin ini tidak memiliki waktu yang fleksibel untuk mendatangi gerai. Selain itu, banyak warga yang bermukim di lokasi yang jauh dari tempat vaksinasi.
Untuk itu, beragam upaya dilakukan, di antaranya dengan memberikan vaksin ke dokter dan bidan yang membuka praktek sendiri. Nantinya warga yang hendak divaksin tinggal mendatangi dokter dan bidan yang membuka vaksinasi.
“Problemanya memang yang disasar itu masyarakat yang memang tidak mau divaksin jadi dia lari. Di samping itu, memang ada juga yang bisanya cuma malam, karena pagi sampai sore kerja. Makanya sekarang kami dorong dokter praktek dan bidan mandiri juga melakukan vaksinasi, terutama di malam hari,” ucap dia.
Selain di bidan dan dokter praktek, Dani menambahkan vaksinasi pun telah dilakukan dengan cara door to door hingga vaksinasi pada malam hari di sejumlah titik keramaian dengan menggandeng aparatur Polri/TNI. (BC)