BERITACIKARANG.COM, CIBARUSAH – Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja mewacanakan pembangunan hidran umum khusus untuk warga di Kecamatan Cibarusah yang selama ini terdampak krisis air bersih. Hidran umum rencanannya akan dibangun menggunakan instalasi pipa PDAM Tirta Bhagasasi untuk mengantisipasi jika pembangunan sumur bor air tanah oleh Dinas PUPR tak dapat dilakukan.
BACA: Ini Upaya Bupati Bekasi Atasi Krisis Air Bersih di Cibarusah
“Karena kalau dilihat dari kondisi geografis, di Kecamatan Cibarusah ini nggak semua tempat bisa dibangun sumur bor makanya saya juga sudah meminta agar PDAM membuat saluran air sampai ke atas sehingga semua masyarakat nantinya bisa mendapatkan air bersih,” kata Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja saat mengunjungi dan membagikan air bersih kepada warga di halaman Masjid Al Ikhlas, Kp. Poponcol, Desa Ridomanah, Kecamatan Cibarusah, Jumat (12/07) pagi.
Selain dapat dijadikan hidran umum, instalasi pipa yang akan dibangun tentunya juga bisa digunakan untuk memasok kebutuhan air bersih hingga ke rumah-rumah warga. “Sehingga nantinya diharapkan tidak ada lagi warga yang terdampak krisis air bersih jika kemarau seperti sekarang ini,” tuturnya.
Kepala Kantor Cabang Pembantu PDAM Cibarusah, Ganjar Munandar saat dikonfirmasi membenarkan hal itu. Ia mengatakan pipa distribusi air yang dibangun bakal melintasi sejumlah desa yang warganya kerap terdampak krisis air bersih seperti di Desa Sirnajati, Ridogalih dan Ridomanah.
BACA: Bangun Embung dan Sumur Bor, Pemkab Bekasi Siapkan Rp 20 Miliar
“Untuk saat ini pipa sudah terpasang sampai jembatan yang menjadi perbatasan Desa Sirnajati dan Ridogalih. Untuk bisa sampai Desa Ridomanah masih sekitar 7 KM lagi,” ungkapnya.
Ia mengatakan pipa distribusi air baru terpasang beberapa waktu lalu setelah pipa berhasil ditanam di bawah aliran sungai Cipamingkis. “Kalau kemarin-kemarin belum terpasang karena pemasangan pipa terkendala dengan kondisi tanah di kali Cipamingkis yang gampang longsor. Tetapi alhamdulillah, sekarang kita tidak khawatir lagi karena pipa sudah kita tanam, melintas di bawah kali,” tuturnya.
Meski demikian, Ganjar masih belum dapat memastikan kapan pipa distribusi air yang dibangun itu dapat dirasakan manfaatnya oleh warga, termasuk yang wilayahnya sudah dilintasi pipa. “Sekarang kita masih akan evaluasi dulu, mampu atau tidak (air terdistribusikan-red) dengan pasokan yang ada saat ini,” ungkapnya.
Menyikapi hal ini, anggota DPRD Kabupaten Bekasi, Cecep Noor mengatakan persoalan krisis air bersih bagi warga di Kecamatan Cibarusah sepatutnya sudah tidak perlu terjadi lagi. Pasalnya, pada APBD 2019 telah dianggarkan Rp 80 miliar untuk membangun saluran air ke warga di daerah kekeringan. Anggaran itu disiapkan melalui penyertaan modal kepada PDAM Tirta Bhagasasi.
“Dengan adanya penyertaan modal kepada PDAM seharusnya hari ini tidak ada lagi kekeringan di Cibarusah. Ini kan tiap tahun terjadi seharusnya solusi jangka panjang sudah ada, jangan hanya bagi-bagi air saja, bukan itu solusinya,” kata Cecep Noor.
Dengan belum selesainya pemasangan pipa, Cecep Noor menilai Pemkab Bekasi seperti tidak ada semangatnya mengatasi kekeringan. “Kalau sudah dianggarkan, sampai pertengangan tahun ini seharusnya instalansi air sudah terpasang dan tidak ada lagi kekeringan di Cibarusah,” tandasnya. (BC)