Miliki Kontribusi Besar pada Pemilu 2019, Pemuda Muhammadiyah Ajak Pemilih Pemula Jangan Bingung dan Golput

Ketua Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Bekasi, Ferryal Abadi
Ketua Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Bekasi, Ferryal Abadi

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG UTARA – Menjelang Pemilu serentak yang akan dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019 mendatang, masih banyak pemilih pemula yang belum menentukan pilihannya. Padahal, pemilih pemula memilliki kontribusi yang cukup besar pada angka partisipasi Pemilu.

Berdasarkan kekahwatiran tersebut, Ketua Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Bekasi, Ferryal Abadi mendorong agar pemilih pemula tidak golput dan menggunakan hak pilihnya secara aktif pada pemilu serentak nanti.

Bacaan Lainnya

“Generasi Y atau generasi milenial merupakan pemilih yang sering kali tidak peduli terhadap politik karena itu generasi milenial harus mengetahui pentingnya memilih pemimpin,” kata Ferryal Abadi, Jum’at (12/04).

Oleh karenanya, Ferryal memberikan saran kepada pemilih pemula agar tidak salah menentukan pilihannya di Pemilu 2019 nanti. Khususnya dalam hal memilih Calon Anggota Legislatif (Caleg) di Pemilu 2019, dia meminta pemilih pemula untuk mencari informasi sebanyak-sebanyaknya mengenai profil atau rekam jejak caleg di daerah pemilihannya menggunakan internet.

“Untuk memilih calon legislatif yang sangat banyak maka generasi milenial bisa mencari lewat media internet profil dari caleg didaerah tersebut,” kata dia.

Selain itu, dirinya juga mendorong agar generasi milenial juga aktif diberbagai event Pemilu mengingat kedepannya, generasi milenial bisa menjadi penyelenggara atau peserta pemilu itu sendiri.

Sementara itu Ketua Koordinator Jaringan Democracy and Elektoral Empowerment Partnership (DEEP) Kabupaten Bekasi, Afief Ardhila mengatakan berdasarkan data di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bekasi, jumlah pemilih pemula di Kabupaten Bekasi berjumlah 13,30% dari 2.054.437 jiwa yang masuk dalam daftar pemilih.

Dia menilai peran pemilih pemula di Pemilu 2019 sangat penting. Hal itu ditandai dengan maraknya peserta pemilu yang mengkampanyekan dirinya dengan gaya milenial dan bertujuan untuk meraup suara pemilih pemula.

“Tetapi sayangnya hal itu hanya dilakukan di sosial media dan banyak peserta pemilu, baik parpol ataupun calegnya yang justru tidak berani bertatap muka dengan mengadakan dialog ataupun berdiskusi bareng generasi muda kita,” kata dia. (BC)

Pos terkait