BERITACIKARANG.COM, TAMBUN SELATAN – Sudah hampir tiga tahun, oprit (timbunan tanah atau urugan di belakang abutment) jembatan penghubung antara Perumahan Bekasi Timur Permai (BTP) di Desa Setiamekar, Kecamatan Tambun Selatan dengan Perumahan Koperpu di Desa Karangsatria, Kecamatan Tambun Utara mengalami longsor.
Kini kondisinya semakin parah. Longsoran sudah mencapai lebih dari separuh badan jalan sehingga dikhawatirkan jembatan akan ambruk. Jika itu terjadi, maka salah satu akses warga yang hendak menuju ke Kota Bekasi ataupun Jakarta akan terputus.
“Jembatan ini kondisinya sudah rusak parah sejak 3 tahun terakhir ini. Bahkan sekarang sebagian badan jembatan sudah longsor,” kata salah seorang warga setempat, Septya Aristi, Jum’at (25/10).
Bahkan, sambungnya, akibat tak kunjung ditangani longsoran ini pun telah menelan korban jiwa. Kejadian terakhir pada hari Senin, 21 Oktober 2019. Seorang pengendara motor roda tiga terperosok sampai akhirnya meninggal dunia. Korban yang meninggal dunia diketahui bernama Almarhum Balim Bin Mates, warga Kampung Siluman, Desa Mangun Jaya, Kecamatan Tambun Selatan.
“Menghadapi musim hujan ini, kami sebagai warga sangat khawatir jembatan akan semakin longsor dan jalan disekitar jembatan pun sudah rusak, sehingga licin bagi para pengendara terutama pengendara roda dua, dan tidak jarang saat musim hujan banyak yang terjatuh,” tuturnya.
Dirinya berharap Pemerintah Kabupaten Bekasi dapat segera memperbaiki kerusakan tersebut. “Jembatan ini sangat penting bagi masyarakat,karena masyarakat yang ingin ke Kota Bekasi dan Jakarta banyak yang melewati jembatan ini,” kata dia.
Pantauan ‘BC’ oprit jembatan tersisa separuh badan jalan. Kendaraan yang hendak melintas di sini harus sangat berhati-hati. Pengemudi kendaraan atau pengendara sepeda motor harus menjalankan kendaraannya perlahan-lahan. Khawatir ada kendaraan lain dari arah depan yang bisa saja masuk bersamaan di jembatan. (BC)