BERITACIKARANG.COM, CIKARANG SELATAN – Kuliner tradisional asal Kabupaten Bekasi seperti Gabus Pucung sulit berkembang dan mulai tersisihkan. Beberapa hotel berbintang di Kabupaten Bekasi pun belum banyak yang menyajikan salah satu kuliner tradisional khas Kabupaten Bekasi seperti Gabus Pucung sebagai menu utama kepada pelanggannya.
Bupati Bekasi, Neneng Hasanah Yasin mengakui bahwa standar hotel di Kabupaten Bekasi memang masih mengandalkan masakan luar negeri.
“Sebetulnya ada beberapa hotel yang menjual gabus pucung tetapi kan memang standar hotel itu lebih ke westren atau yang hambar-hambar aja kan yang nggak terlalu asin dan terlalu pedes dan sebagainya,” kata Neneng usai pembukaan Festival Kuliner Khas Bekasi, di Cifest Cikarang Selatan, Jum’at , (27/05)
Ia pun berpendapat bahwa sudah sepatutnya semua hotel di Kabupaten Bekasi menyajikan Gabus Pucung. “Karena kalau kita pergi ke kota lain pasti yang dicari adalah yang khasnya. Lets say kita pergi ke riau disitu ada patinnya, kita datang ke Bekasi, harusnya ada Gabus Pucungnya,” kata dia.
Agus Trihono, Kepala Dinas Pariwisata, Budaya, Pemuda dan Olahraga (Disparbupora) Kabupaten Bekasi, mengaku hingga kini terus melakukan pendekatan kepada juru masak (Chief) hotel agar dapat membuat makanan tradisional yang bisa disajikan kepada tenant, pengunjung ataupun orang yang menginap di hotel.
“Sebetulnya orang-orang Jepang misalnya, itu standarnya tidak jauh dengan kita. Ada ikan-ikannya dan kualitasnya juga tidak kalah dengan kita. Hanya saja cara penyajiannya yang berbeda,” kata Agus.
Ia pun menjelaskan bahwa salah satu upaya dari Pemerintah Kabupaten Bekasi untuk membangkitkan, mengenalkan atau mempromosikan kuliner tradisional khas Bekasi adalah dengan menggelar Festival Kuliner Khas Bekasi, yang dilaksanakan dari tanggal 27-28 Mei 2016 di Cifest, Kecamatan Cikarang Selatan. Di Kegiatan ini berbagai masakan khas tradisional Bekasi disajikan baik dari kalangan pengusaha kuliner maupun pengelola hotel. (DB)