BERITACIKARANG.COM, CIKARANG UTARA – Asosiasi Komite SMA dan SMK se-Kabupaten Bekasi meminta peran serta orang tua untuk mengawasi anaknya agar tidak terlibat dalam tawuran atau perkelahian antar pelajar.
Hal itu didasari maraknya tawuran atau perkelahian antar pelajar yang seringkali terjadi di Kabupaten Bekasi, bahkan baru-baru ini ada seorang pelajar yang putus pergelangan tangannya saat berduel dengan pelajar lain di wilayah Kecamatan Cibarusah pekan lalu.
BACA: Kalah Duel, Tangan Kiri Pelajar SMK Ini Kena Tebas Celurit
“Orang tua juga harus berperan untuk meredamnya, dengan mengawasi anak-anaknya agar tidak terlibat dalam aksi tawuran atau perkelahian antar pelajar,” kata Ketua Asosiasi Komite SMA dan SMK se-Kabupaten Bekasi, Sardi, Jum’at (13/12).
Selain itu, sambungnya, pihaknya juga sudah menggelar pertemuan dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi agar nantinya diberikan penyuluhan ke setiap sekolah.
“Sekolah nantinya akan rutin menggelar sosialisasi yang dibantu oleh kepolisan agar memberikan pemahaman bagi pelajar untuk tidak melakukan tawuran,” kata dia.
Sebelumnya, seorang pelajar SMK berinisial TH (20) terpaksa harus kehilangan tangan kirinya saat berduel satu lawan satu dengan pelajar lain di Kp. Cikoronjo RT 02/04 Desa Sindangmulya, Kecamatan Cibarusah pada Jum’at, 06 Desember 2019.
Kejadian ini bermula ketika korban tiba di depan SMK Citra Mutiara – Serang Baru dan melihat pelaku yang berboncengan dengan rekannya melintas sambil mengacungkan celurit ke ke arah Cibarusah. Setelah berhasil mengejarnya dan tiba di dekat tugu perbatasan antara Kecamatan Serang Baru dan Cibarusah, duel ala gladiator pun terjadi.
TH terpaksa harus kehilangan telapak tangan kirinya lantaran berusaha menangkis serangan pelaku yang mengayunkan celurit ke arah leher korban dan harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
Sementara itu pihak kepolisian hingga saat ini masih berusaha mengejar pelaku. Berdasarkan keterangan saksi, korban dan rekamanan CCTV di sekitar lokasi, polisi mengaku sudah mengantongi ciri-ciri pelaku. (BC)