BERITACIKARANG.COM, CIKARANG UTARA – Cuaca panas dan padatnya arus lalu lintas di Jalan Raya Industri Cikarang, Sabtu (26/03) siang, sedikitpun tidak menyurutkan langkah Suhendar (50) mendorong gerobak tahu sumedang miliknya.
Setiap hari, Suhendar mengaku menjajakan tahu sumedang yang dibuat oleh istrinya. Tak ada rasa letih baginya untuk menjual dagangannya kepada pelanggannya meskipun harus mendorong gerobak dibantu penyangga pada kaki kirinya.
“Ini kecelakaan sepeda motor, dulunya sih jualan normal aja. Dorong gerobak nggak pake tongkat, tapi setelah kejadian mau nggak mau usahanya mesti kayak gini,” ungkapnya.
Dikatakan Suhendar, setiap hari ia menjajakan tahu sumedang miliknya dari rumahnya yang berada di Kp. Harapan Baru, Desa Cikarang Kota RT 003/012 menuju Warung Kobak dan arah sebaliknya. Hal itu, sudah dilakukannya selama 4 tahun. Setiap butir tahu, ia jual dengan harga Rp. 500.
“Ya biarpun untungnya nggak seberapa tapi yang penting berkah. Hasil usaha sendiri dan bukan hasil minta-minta,” jelasnya.
Dibalik semangat Suhendar, ia mempunya cita-cita untuk menyekolahkan ke dua orang anaknya yang saat ini duduk di kelas 5 SD dan 2 SMA sampai ke perguruan tinggi. Kemiskinan dan kebodohan menjadi alasan yang mendasar bagi Suhendar untuk terus bangkit dan memikirkan masa depan melalui kedua anaknya.
Selain Ibu Rumah tangga, Suhendar mengaku pelanggannya adalah karyawan, pelajar, polisi dan lain sebagainya. Dalam satu hari ia mengaku bisa mengantongi Rp. 40 ribu hingga Rp. 70 ribu.
“Alhamdulillah, Allah mah maha adil. Yang namanya rejeki pasti ada, yang penting kita mau usaha mas,” tandasnya. (DB)