Dani Ramdan Tetapkan Kabupaten Bekasi Tanggap Darurat Bencana Banjir

Pj Bupati Dani Ramdan ikut mengevakuasi warga Kabupaten Bekasi terdampak banjir yang sakit, di Desa Kedungjaya Kecamatan Babelan, pada Sabtu (25/02/2023).
Pj Bupati Dani Ramdan ikut mengevakuasi warga Kabupaten Bekasi terdampak banjir yang sakit, di Desa Kedungjaya Kecamatan Babelan, pada Sabtu (25/02/2023).

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT  – Banjir yang melanda Kabupaten Bekasi hingga saat ini menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Bekasi. Untuk itu Pemkab Bekasi pun telah menetapkan status tanggap darurat bencana hingga 14 hari kedepan.

“Wilayah terdampak banjir saat ini sudah demikian luas hingga mencapai 17 Kecamatan ditambah satu kecamatan mengalami longsor, maka hari ini saya menetapkan status tanggap darurat artinya naik dari yang sebelumnya siaga 1,” kata Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan, Senin (27/02) malam.

Bacaan Lainnya

Dengan penetapan tanggap darurat tersebut, warga yang terdampak bencana alam itu mendapatkan bantuan logistik agar terpenuhi  kebutuhan dasarnya. Artinya, jangan sampai warga korban bencana mengalami kerawanan pangan. Selain itu, jika warga terserang penyakit setelah bencana banjir dapat segera berobat ke Puskesmas terdekat

“Dengan demikian BTT (Biaya Tak Terduga-red) dan sebagainya itu bisa kita manfaatkan, kemudian dari dinas-dinas terkait, termasuk Baznas dan Palang Merah Indonesia (PMI) juga akan full diterjunkan untuk membantu warga,” tuturnya.

Untuk diketahui, banjir yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Bekasi disebabkan oleh guyuran curah hujan dengan intensitas tinggi sejak Jumat (24/02) yang memicu meluapnya air sungai.

Selain itu hujan deras juga mengakibatkan banjir di wilayah perkotaan akibat buruknya sistem drainase, sehingga air tidak mengalir dan tumpah ke jalan hingga ke pemukiman dan perkantoran/industri.

“Nah besok kita juga akan panggil, developer perumahan-perumahan mendalami persoalan-persoalan yang ada serta untuk memastikan apakah rekomendasi-rekomendasi mengenai dampak lingkungan sudah dikerjakan atau belum, jika belum maka harus segera dikerjakan terutama kaitan peil banjirnya seperti saluran drainase, danau resapan, kolam retensi dan lain sebagainya,” kata dia.

Selain itu, saat ini pihaknya sedang menyelesaikan rencana induk atau masterplan  sistem drainase untuk menghubungkan saluran aliran air terintegrasi.  “Saat ini kita sedang menyelesaikan masterplan, sehingga nanti ditahun 2024 kita sudah mempunyai sistem perencanaan drinase yang terstruktur,” kata Dani.

Terakhir, Dani menghimbau kepada masyarakat yang daerahnya mengalami banjir agar mengetahui jalur evakuasi untuk menyelamatkan diri ketempat yang lebih aman.   “Karena saat ini kondisinya sudah memasuki puncak penghujan, untuk di daerah yang mengalami banjir, tidak ada pilihan lain kita harus mengetahui jalur untuk evakuasi terlebih dahulu untuk menyelamatkan diri,” tandasnya.   (dim)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pos terkait