Damkar Kabupaten Bekasi Ajari Warga Padamkan Api Dengan Cara Tradisional

Salah seorang warga saat mengikuti Penyuluhan Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran di Kantor Desa Tridaya Sakti, Kecamatan Tambun Selatan, Senin (08/10).
Salah seorang warga saat mengikuti Penyuluhan Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran di Kantor Desa Tridaya Sakti, Kecamatan Tambun Selatan, Senin (08/10).

BERITACIKARANG.COM, TAMBUN SELATAN – Kebakaran yang terjadi di musim kemarau belakangan ini cukup marak terjadi. Tak hanya menimpa pemukiman warga, tetapi juga tempat usaha seperti kandang ternak ayam, panglong kayu, pabrik kertas hingga lahan kosong yang ditumbuhi ilalang.

Guna mencegah terjadinya kebakaran, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bekasi terus berupaya mengantisipasi terjadinya musibah itu. Salah satunya dengan menggencarkan sosialiasi pencegahan serta penanganan sementara terjadinya kebakaran menggunakan cara tradisional seperti menggunakan karung goni, pasir dan air.

Bacaan Lainnya

“Yah, kita menyesuaikan kondisi lingkungan karena ada tiga cara pemadaman secara tradisional seperti memakai karung goni, selimut ataupun handuk yang dibasahi, juga bisa pake air dan pasir yang jelas ada dirumah warga,” kata Kepala Seksi Institusi Peran Masyarakat di Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi, Harno saat ditemui usai memberikan Penyuluhan Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran di Kantor Desa Tridaya Sakti, Kecamatan Tambun Selatan, Senin (08/10).

Selain cara tradisional, Damkar Kabupaten Bekasi juga membekali masyarakat menggunakan Alat Pemadam Ringan (APAR) dan meminta pihak desa menyediakan APAR di setiap Rukun Tetangga (RT) untuk penanganan sementara. “Selain cara tradisional bisa juga menggunakan APAR. Kita minta supaya pihak desa bisa menyedikannya di setiap RT,” kata dia.

Menurutnya, dengan kegiatan ini warga diharapkan bisa mengerti dan memahami penanganan sementara bahaya kebakaran. “Yang jelas tujuan kegiatan ini adalah bagaimana agar masyarakat ini tidak panik dan mengetahui langkah awal jika terjadi kebaran. Jika cara tradisional dan APAR tidak bisa mengatasi, masyarakat diharapkan bisa langsung menghubungi pemadam kebakaran,” kata Harno. (BC)

Pos terkait