BERITACIKARANG.COM, CIKARANG UTARA – Camat Cikarang Utara, Muchlis mengatakan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi telah mengambil contoh air Kali Cilemahabang untuk dilakukan uji laboratorium. Hingga saat ini, dirinya masih menunggu hasil uji laboratorium air kali yang diduga tercemar itu.
BACA: Hitam dan Bau, Dewan Minta Bupati Serius Tangani Pencemaran Kali di Kabupaten Bekasi
“Sudah kita tindaklanjuti dan airnya sudah diambil sampelnya oleh Dinas Lingkungan Hidup. Sekarang lagi di lab dan informasai yang saya terima, kurang lebih hasil lab akan keluar dua mingguan,” kata Muchlis, Minggu (07/07).
Dirinya mengaku tidak bisa mengambil tindakan apapun terkait persoalan itu mengingat kewenangan penuh penanganan kali yang sudah hitam dan bau itu berada di Dinas Lingkungan Hidup.
“Kita nggak bisa ngambil tindakan apapun, harus dari Dinas Lingkungan Hidup. Kalau kita sifatnya paling hanya memberikan pembinaan, monitoring dan melaporkan,” ungkapnya.
BACA: Duh! Kali di Dekat Rumah Bupati Bekasi Kembali Hitam dan Bau Menyengat
Oleh karenanya, dirinya berharap Dinas Lingkungan Hidup dapat segera menindaklanjutinya mengingat masih banyak masyarakat di wilayahnya yang memanfaatkan aliran Kali Cilemahabang untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi, cuci dan kakus (MCK).
“Ini kejadian memang sudah sering, selama saya disni saja (jadi Camat-red) sudah beberapa kali terjadi. Bahkan, Kepala Desa Karang Raharja juga sudah melaporkan ternak ikan warganya banyak yang mati. Jadi memang airnya itu sudah nggak layak lagi bagi mahluk hidup untuk hidup, udah nggak bisa. Makanya kita minta Dinas Lingkungan Hidup dapat segera menindaklanjutinya,” kata dia.
BACA: Hasil Uji Lab, Air Sungai Cilemahabang Positif Tercemar Limbah
Terpisah,Soni (46) warga Kecamatan Cikarang Utara membenarkan jika petugas dari Dinas Lingkungan Hidup telah mengambil sampel air di Kali Ulu yang menjadi aliran Kali Cilemahabang didampingi Camat dan Kepala Desa Karang Raharja beberapa waktu lalu. Meski penasaran dengan hasilnya, warga yang pernah mengalami kejadian serupa merasa pesimis dengan hasil uji lab tersebut. Pasalnya dari yang sudah-sudah tak jelas juga hasilnya. “Masih penasaran dengan hasilnya. Tapi yang udah-udah sih nggak jelas juga hasilnya seperti apa,” kata dia.
Hematnya, Dinas Lingkungan Hidup dapat menindaklanjuti dengan mencari sumber penyebabnya dan memberikan efek jera bagi siapapun yang terbukti melakukan pencemaran di kali tersebut mengingat persoalan ini kerap terjadi. “Harusnya mah begitu. Kalu nggak dikasih efek jera besok-besoknya air kali juga bakal item dan bau lagi. Kalau nggak percaya, coba dah abang liat lagi nanti,” kata dia. (BC)