BERITACIKARANG.COM, CIKARANG UTARA – Kondisi Terminal Cikarang belakangan mulai sepi dan cenderung ditinggalkan penumpang. Hal ini bisa terjadi karena banyak hal dan tidak semata-mata disebabkan karena kemacetan yang kerap terjadi di ruas jalan tol Jakarta – Cikampek.
BACA: Imbas Kemacetan Tol Jakarta Cikampek, Jumlah Penumpang Bus di Terminal Cikarang Anjlok 60%
“Banyak penyebabnya, bukan hanya karena kemacetan di ruas jalan tol Jakarta – Cikampek tetapi ada faktor lainnya juga,” kata Kepala Bidang Angkutan di Dinas Perhubungan Kabupaten Bekasi, Yudi Chandra Permana, Senin (17/12).
Menurut Yudi, sepinya terminal Cikarang juga bisa disebabkan sebagai dampak dari perkembangan zaman sehingga penumpang yang masuk ke terminal Cikarang berkurang.
“Banyak warga yang beralih yang tadinya pakai angkutan umum sekarang menggunakan kendaraan pribadi dan memilih untuk menggunakan menggunakan jasa transportasi online,” kata Yudhi.
Oleh karenanya, pihaknya mendorong agar para pengusaha angkutan umum juga ikut berinovasi dan meningkatkan pelayanannya sehingga masyarakat kembali berminat menggunakan angkutan umum.
Selain itu, sambungnya, untuk mendatangkan penumpang ke terminal perlu ada revitalisasi atau proses pengembalian fungsi terminal sebagaimana mestinya. Salah satu caranya, yakni dengan membuat terminal semakin bersih, nyaman dan aman. Jika perlu ditambah wifi atau internet corner di dalam terminal serta fasilitas pendukung lainnya.
“Karena sejak tahun 2016 lalu Terminal Cikarang sudah masuk kategori B, maka kewenangannya sudah ditarik oleh Pemerintah Provinsi, bukan di kita lagi. Mudah-mudahan, Gubernur Jawa Barat nantinya bisa memberikan perhatian lebih dan mengakomodir persoalan ini,” kata Yudhi.
Diberitakan sebelumnya, penumpang angkutan umum yang naik dari Terminal Cikarang mengalami penurunan yang cukup signifikan. Penurunan ini dianggap sebagai imbas dari kemacetan yang terjadi di Tol Jakarta – Cikampek.
Kepala UPTD Terminal Cikarang, Lukman Hakim mengakui hal itu. Menurutnya proyek pembangunan di Tol Jakarta-Cikampek menyebabkan kemacetan dan berpengaruh pada jumlah penumpang yang naik dari terminal Cikarang. Sebab, kedatangan bus sangat lama sehingga penumpang mencari alternatif untuk menaiki kendaraan lain yang tidak melewati tol.
“Biasanya dalam sehari, penumpang menuju ke arah Jabodetabek yang naik dari terminal mencapai ribuan, tetapi karena terjadi pembangunan di tol Jakarta-Cikampek maka jumlah itu berkurang sekitar 60 persen,” kata Lukman Hakim, Kamis (15/11).
Ia mencontohkan, perjalanan bus dari Kampung Rambutan menuju ke Cikarang kini bisa ditempuh hingga empat jam lebih. Padahal, biasanya hanya memakan waktu dua jam.
“Saya berharap pembangunan jalan tol itu secepatnya selesai, selain itu awak angkutan umum bisa memilih jalur lain agar tidak terjebak kemacetan,” ujarnya.
Sementara itu, supir bus Primajasa jurusan Cikarang -Bandung, Beni menuturkan, sebelumnya dari Cikarang ke Bandung hanya tiga jam, tetapi setelah ada proyek pembangunan di jalan tol, bisa sampai enam jam. Akibatnya penumpang mengalami penurunan. (BC)