BERITACIKARANG.COM, CIKARANG UTARA – Diduga akan melakukan aksi tawuran, sebanyak lima pelajar dari salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kabupaten Bekasi diamankan petugas kepolisian. Dari tangan para pelajar SMP tersebut, Polisi mengamankan tujuh senjata tajam yang terduri dari empat buah celurit dan tiga buah gergaji es.
BACA: RSPA 2019, Simpang SGC Ditetapkan Jadi Kawasan Tertib Berlalu Lintas
Kepala Kepolisian Sektor Cikarang, Kompol Sujono menjelaskan peristiwa ini bermula ketika Kepala Unit Lantas Polsek Cikarang, Iptu Suparto dan anggotanya, Bripka Edi tengah mengatur lalu lintas di Simpang SGC, Desa Cikarang Kota, Kecamatan Cikarang Utara pada Rabu (07/08) kemarin sekitar pukul 17.00 WIB.
“Saat itu, petugas melihat ada tiga sepeda motor yang pengendaranya tidak menggunakan helm. Dua sepeda motor yang dikendarai lima orang pelajar diamankan, sementara satu sepeda motor lainnya yang dikendarai oleh dua orang pelajar berhasil meloloskan diri,” kata Kompol Sujono, Kamis (08/08).
Adapaun kelima pelajar yang berhasil diamankan diantaranya adalah IH (14), MFR (14), AD (14), NA (14) dan RD (14). Dari hasil pemeriksaan terhadap barang bawaan mereka, polisi mendapati empat buah celurit dan tiga buah gergaji es yang disimpan salah seorang pelajar di dalam tasnya. Senjata tajam itu diduga kuat akan digunakan para pelajar untuk melakukan aksi tawuran.
BACA: Bupati Bekasi Imbau Siswa Gunakan Angkutan Umum Ketimbang Bawa Motor
“Total ada 7 senjata tajam dan dari hasil interogasi, rencananya senjata tajam itu akan digunakan untuk tawuran dengan pelajar dari SMP lain yang sedang merayakan ulang tahun sekolah,” ungkapnya.
Selanjutnya, kelima pelajar berikut barang bukti berupa tujuh senjata tajam dan dua sepeda motor yang mereka gunakan diamankan ke Mapolsek Cikarang. “Mereka kita data lalu diberikan pembinaan terlebih dahulu sebelum diserahkan kepada pihak orang tua serta guru. Selain itu, mereka juga kita minta untuk membuat surat peryataan agar tidak mengulangi perbuatannya lagi,” tuturnya.
Ditambahkan Sujono, dirinya sangat menyayangkan banyaknya peljar yang mencoba meraih kebanggaan diri dengan cara yang salah. “Sebagai pelajar, semestinya mengejar prestasi yang bisa jadi kebanggaan orang tua, guru dan lingkungan. Meraih kebanggan diri bukan dengan pamer kekuatan lewat tawuran, tapi melalui prestasi,” tandasnya. (BC)