Akses Roda Empat Terbatas, 600 Meter Jalan Rusak di Pantai Bahagia Diperbaiki dengan Perahu

BERITACIKARANG.COM, MUARAGEMBONG – Pemerintah Desa (Pemdes) Pantai Bahagia di Kecamatan Muaragembong melakukan perbaikan jalan lingkungan sepanjang 650 meter di jalur utama Kp. Beting. Minimnya akses jalur kendaraan roda empat menyebabkan perbaikan jalan utama terpaksa menggunakan konblock dan diangkut dengan perahu.

Sekretaris Desa Pantai Bahagia, Qurtubi menjelaskan jalan lingkungan yang awalnya hanya beralaskan tanah. Perbaikan jalan tersebut dinilai penting bagi Pemdes Pantai Bahagia lantaran menjadi akses utama yang menghubungkan beberapa dusun.

Bacaan Lainnya

“Ini jalur utama warga di dusun 1 dan 3. Kemudian wisatawan yang datang ke Kampung Beting juga pasti lewat jalur ini. Sekarang pembangunannya sudah selesau” ucap Qurtubi, Rabu (05/01)

Minimnya akses jalur kendaraan roda empat di wilayahnya, menyebabkan perbaikan jalan utama terpaksa menggunakan konblock. Bahkan pengangkutan material perbaikan jalan harus dilakukan dengan cara menyewa perahu milik warga setempat.

“Jangan kan truk pengangkut aspal, ini saja kami angkut material dan konblock butuh berhari-hari pakai perahu warga yang kami sewa. Jadi memang akses kendaraan roda empat masih minim,” ucapnya.

Biaya penyewaan perahu milik warga juga dinilainya tidak murah. Sekali rit atau perjalanan bolak-balik mengangkut material, biaya sewa yang dikeluarkan berkisar Rp700 ribu. “Ya memang bukan perkara mudah untuk memperbaiki jalan di sini. Biaya sekali rit saja sudah Rp700 ribu. Itu juga paling banyak sehari hanya 3 kali bolak-balik lewat jalur sungai,” kata Qurtubi.

Sebenarnya, sambung Qurtubi, perbaikan jalan seharusnya dilakukan pada Maret 2021 lalu. Namun masyarakat menilai perbaikan tanggul Sungai Beting lebih urgensi sehingga perbaikan jalan baru dilakukan pada Januari ini.

“Karena kan di sana bersebelahan dengan Sungai Beting, jadi mereka minta lebih baik ditanggul dulu. Setelah pengerjaam tanggul selesai Desember 2021, baru kami buatkan jalan dari konblock,” kata Qurtubi.

Minimnya akses roda empat sangat menyulitkan pembangunan infrastruktur dan distribusi komoditas barang untuk warga di Desa Pantai Bahagia. “Ada lebih dari 32 kilometer jalan di Desa Pantai Bahagia yang butuh perhatian. Bayangkan, itu semua menjadi tanggung jawab pemdes. Kalau hanya mengandalkan dari dana pemdes, ya sudah pasti sangat lambat progres pembangunan fisik di sini,” ucapnya. (BC)

Pos terkait