BERITACIKARANG.COM, CIKARANG UTARA – Pemerintah Kabupaten Bekasi mengikutsertakan 30 pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang bergerak di bidang produk pangan olahan ikan untuk mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Kemasan Produk.
“Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari kedepan, diinisiasi oleh Dinas Perindustrian bekerjasama dengan Kementerian Perindustrian RI,” kata Kepala Dinas Perindustrian Kabupaten Bekasi, Peno Suyatno, saat menghadiri pembukaan kegiatan Bimtek Kemasan Produk bagi para pelaku IKM di Kabupaten Bekasi, Senin (25/03).
Peno menyatakan, Kementerian Perindustrian RI mendorong produktifitas dan daya saing IKM pangan nasional yang ada di Kabupaten Bekasi. “Sektor ini menjadi salah satu yang diprioritaskan pengembangannya karena berperan dalam memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, sambungnya, para pelaku IKM yang bergerak di bidang produk pangan olahan ikan diberikan pelatihan tata cara pengemasan produk yang baik sehingga pemasaran produk olahan ikan memiliki daya saing di pasar, baik di dalam maupun luar negeri.
Peno berharap, pelaku IKM olahan ikan di wilayahnya dapat difasilitasi bantuan berupa alata pengemasan produk mengingat harganya yang relatif mahal oleh pihak Kementerian.
“Setelah Bimtek ini, ada harapan agar para pelaku usaha ini lebih mandiri dan sukses. Kami juga telah meminta secara langsung kepada kementerian agar membantu pemasaran dan lisensi halal agar mereka memiliki daya saing tinggi, selain tentunya juga berharap bantuan berupa alat packaging (pengemasan),” kata dia.
Kasubdit Pengembangan IKM pangan pada Kementerian Perindustrian RI, Ni Nyoman Ambareni mengatakan, populasi pelaku IKM pangan adalah yang terbesar diantara pelaku IKM sektor lainnya.
“Jumlahnya di Indonesia mencapai 30 persen lebih. Namun masih banyak yang performa produknya rendah, khususnya dalam hal kualitas kemasan yang dimiliki,” katanya.
Menurut Ambar, kurangnya pemahaman serta belum luasnya akses untuk meningkatkan desain kemasan menjadi faktor penyebab rendahnya kualitas desain kemasan sehingga berpengaruh pula terhadap rendahnya daya saing.
Padahal kemasan produk tidak hanya berfungsi sebagai wadah namun juga harus mampu menjadi sarana promosi dan peningkatan nilai jual, sekaligus memenuhi sejumlah fungsi pendukung lainnya.
“Seperti perlindungan produk yang dikemas, menjadi sumber informasi serta menggambarkan ciri khas produk yang mampu membuat konsumen tertarik untuk membelinya,” jelasnya.
Ambar menambahkan, IKM Kabupaten Bekasi sebenarnya memiliki potensi yang besar dalam produk olahan ikan. Mereka umumnya telah mahir dalam pembuatan produk olahan ikan di antaranya lele fillet, kerupuk ikan, furai ikan, bandeng tanpa duri, dan presto ikan. (BC)