Warga Kabupaten Bekasi Tak Butuh Sekedar Taman

Seorang pengunjung tengah berpose di Taman Sehati yang berada di Area Komplek Stadion Wibawa Mukti.
Seorang pengunjung tengah berpose di Taman Sehati yang berada di Area Komplek Stadion Wibawa Mukti.

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Pemerintah Kabupaten Bekasi tengah berupaya untuk merealisasikan pembuatan taman di setiap kecamatan. Pembuatan taman pun telah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bekasi masa kepemimpinan Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin – Eka Supriatmaja di tahun 2017 – 2022.

BACA : Pemkab Bekasi Berencana Bangun Taman di Tiap Kecamatan

Bacaan Lainnya

Bupati Bekasi, Neneng Hasanah Yasin berharap dengan dibangunnya taman-taman di setiap kecamatan mampu mengurangi tingkat stress masyarakat.

“Karena seiring perkembangan zaman, kita makin kesini tingkat stress juga semakin meningkat dengan adanya taman-taman ini mudah-mudahan bisa mengurangi beban hidup sehingga masyarakat juga bisa lebih bahagia,” ucapnya.

Terkait dengan rencana pembuatan taman itu, kendala yang paling sulit adalah pengadaan lahan.“Tetapi yang jelas, saya kepingin, bercita-cita agar Kabupaten Bekasi ini lebih indah, salah satunya dengan adanya taman-taman di setiap kecamatan,” kata dia.

BACA : Cemen : Kabupaten Bekasi Tidak Punya Taman yang Representatif dan Tematik

Sementara itu Direktur Eksekutif Tiksa Institute, Ahmad Djaelani mengatakan taman atau ruang publik merupakan kebutuhan masyarakat dan menjadi kewajiban dari pemerintah daerah untuk menyiapkannya.

Meski demikian, ia menilai saat ini warga Kabupaten Bekasi tak butuh sekedar taman tetapi butuh taman yang betul-betul representatif dan juga bisa menonjolkan karakter budaya wilayah masing-masing.

“Laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Bekasi terus meningkat, tapi saat minim ruang publik atau taman yang representatif. Pembangunan ruang publik ini pun sudah semestinya menjadi fokus perhatian Pemkab,” kata Ahmad Djaelani.

BACA : eL-Kail : Konsep Taman di Kabupaten Bekasi ‘Ora Danta’

Menurut Djaelani, taman-taman yang nantinya akan dibuat harus dibangun secara representatif dengan menyediakan ruang bermain bagi anak, hijau, dan banyak diisi fasilitas publik seperti wifi, alat permainan, bangku, pendopo untuk kumpul, dll.

“Selain itu juga harus bisa menonjolkan karakter budaya wilayah masing-masing. Contoh, di Kecamatan Cibarusah dalam hal ini sunda itu bisa digambarkan lewat gapuranya, ornamen taman, bangunan di dalam taman dan lain sebagainya,” tuturnya.

Hal itu, kata dia, perlu dilakukan agar keberadaan ruang publik tidak hanya sekedar menjadi taman, tapi juga memiliki pesan-pesan yang bisa disampaikan untuk masyarakat dan khususnya generasi muda Kabupaten Bekasi. (BC)

Pos terkait