BERITACIKARANG.COM, CIKARANG UTARA – Organisasi sayap PDI Perjuangan, Taruna Merah Putih (TMP) Kabupaten Bekasi menyalurkan bantuan berupa ribuan paket sembako kepada para korban banjir di sejumlah wilayah di Kabupaten Bekasi sejak Jum’at 03 Januari 2020 lalu.
Ketua TMP Kabupaten Bekasi, Nyumarno mengatakan, bantuan ini merupakan bentuk solidaritas para anggota terhadap warga yang terdampak banjir. Soalnya, tidak sedikit dari mereka merupakan tetangga maupun saudara dari para anggota.
“Kami setelah mengetahui adanya banjir besar langsung bergerak. Kami lihat sendiri anggota kami dan para saudara dan tetangganya menjadi korban. Kami membantu mereka dan ternyata masih banyak warga lainnya yang terdampak. Maka dari itu, kami langsung bergerak ke titik yang lebih luas,” ucapnya, Senin (06/01).
Sebanyak 256 dus mis instan dan 256 dus air mineral beserta puluhan karung beras disalurkan ke warga terdampak, khususnya di tempat pengungsian. Bantuan diberikan ke 25 titik banjir di 12 desa yang tersebar di tiga kecamatan yakni Karangbahagia, Cikarang Utara dan Cikarang Timur.
“Selain itu kami juga menyalurkan bantuan serupa ke sejumlah titik lain yang terdampak banjir seperti di Kecamatan Cikarang Selatan, Cibitung, Serang Baru dan Tambun Utara,” kata dia.
Menurut dia, banjir kali ini menjadi yang terparah yang pernah terjadi. Warga yang semula pemukimannya tidak pernah diterjang banjir kini turut terendam. Maka dari itu, perlu ada perbaikan yang menyeluruh agar hal serupa tidak terulang.
“Karena bukan satu dua orang yang menjadi korban terdampak, tapi ada ribuan orang bahkan tidak sedikit yang kami temui mengungsi di berbagai tempat umum. Penting ini untuk segera ditangani kedepannya,” ucap Nyumarno yang juga Anggota DPRD Kabupaten Bekasi dari Fraksi PDI Perjuangan ini.
Lebih lanjut, Nyumarno pun mengkritisi concern Pemerintah Kabupaten Bekasi terhadap penanganan masalah lingkungan yang terbilang lemah. Itu terbukti dari ditemukannya banyak sungai yang berisi sampah di Kabupaten Bekasi. Bukan tidak mungkin banjir kali ini pun disebabkan dari banyaknya sampah di sungai.
“Untuk itu, mari sekarang jadi concern bersama dengan tidak saling menyalahkan kaitan banjir yang terjadi, namun agar bagaimana persoalan lingkungan ini ditangani dengan nyata. Lebih baik menunjukkan kepedulian dan bantuan bagi warga terdampak banjir, daripada saling menyalahkan terjadinya banjir,” ucap dia.
Sebagaimana diketahui, sejumlah titik di 14 kecamatan di Kabupaten Bekasi terendam banjir sejak Rabu 1 Januari 2020. Curah hujan yang tinggi disertai drainase yang buruk membuat ribuan rumah terendam serta sejumlah warga mengungsi.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bekasi, banjir terjadi hampir bersamaan di sejumlah wilayah. Hujan deras yang mengguyur di hampir seluruh daerah di Kabupaten Bekasi sejak awal Januari 2020 membuat debit air di sungai kian meninggi dan merendam rumah warga dengan ketinggian berkisar 30-150 sentimeter. Banjir berasal dari luapan kali seperti kali Sadang, kali Jambe dan kali Cibeet. (BC)