Tanggul Irigasi di Pebayuran Jebol, Lahan Pertanian Warga Terendam Banjir

Warga Desa Sumber Reja, Kecamatan Pebayuran saat bergotong-royong membuat turap bendungan sementara menggunakan material bambu dan karung pasir untuk meminimalisir derasnya aliran air di tanggul irigasi Kali Sekunder BKG 28 yang jebol.
Warga Desa Sumber Reja, Kecamatan Pebayuran saat bergotong-royong membuat turap bendungan sementara menggunakan material bambu dan karung pasir untuk meminimalisir derasnya aliran air di tanggul irigasi Kali Sekunder BKG 28 yang jebol.

BERITACIKARANG.COM, PEBAYURAN – Tanggul irigasi Kali Sekunder BKG 28 yang berada di Kampung Cendet, RT 01 RW 01 Desa Sumber Reja, Kecamatan Pebayuran jebol sehingga merendam lahan pertanian warga.

Peristiwa tanggul irigasi jebol tersebut terjadi pada Sabtu (26/10) petang sekira pukul 17.40 WIB. Diduga karena tanggul tidak kuat menahan derasnya debit air yang datang dari hulu.

Bacaan Lainnya

BACA: Setahun Dibangun, Tanggul Citarum di Muaragembong Jebol

Ketua Forum Penanggulangan Resiko Bencana (FPRB) Kecamatan Pebayuran, Ahmad Syarifudin mengatakan, sebagai langkah awal, warga telah bergotong-royong membuat turap bendungan sementara menggunakan bantuan logistik dari BPBD Kabupaten Bekasi. Upaya ini dilakukan untuk meminimalisir derasnya aliran air.

“Kita bersama-sama sudah melakukan upaya pembendungan sementara menggunakan logistik dari BPBD, seperti bambu, terpal, dan karung berisikan tanah. Namun akhirnya bendungan tidak kuat juga, karena aliran air masih sangat kencang,” ujarnya.

Untuk mengatasi tanggul jebol tersebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDA-BMBK) Kabupaten Bekasi untuk penanganan lebih lanjut.

“Kami bersama Muspika Kecamatan Pebayuran sudah berkomunikasi dari semalam dengan Dinas SDA-BMBK, karena untuk penanganannya sendiri nanti akan menurunkan alat berat di lokasi jebolnya tanggul irigasi ini,” ungkapnya.

Syarifudin juga mengimbau kepada para petani di wilayah Desa Sumber Reja, Kecamatan Pebayuran dapat menjaga tanggul irigasi, khususnya yang berada di sepanjang Kali Sekunder BKG 28 dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan para petani.

“Karena terkadang ada juga petani yang suka membuat paralon liar, nah ke depannya saya harap tidak ada lagi yang seperti itu, tanpa izin dari PJT,” ungkapnya. (RIZ)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pos terkait