BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi mengaku kesulitan untuk menghindari bencana banjir akibat luapan sungai Citarum yang terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Bekasi. Pasalnya kewenangan pengelolaan sungai tersebut ada ditangan BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Citarum.
“Banjir yang terjadi di Kabupaten Bekasi ini bukan karena hujan disini melainkan banjir kiriman. Setiap banjir besar di hulu sungai Citarum, ya dampaknya di sini. Karawang dan Bekasi yang dilalui sungai Citarum kena dampak terus,” Kata Wakil Bupati Bekasi, Rohim Mintareja, saat memantau lokasi banjir di Kp. Bojong, Desa Bojogsari, Kecamatan Kedungwaringin, Senin (14/11) kemarin.
Dijelaskan olehnya, wilayah yang menjadi daerah langganan banjir sedikitnya tersebar di lima kecamatan di Kabupaten Bekasi, yakni Cikarang Timur, Kedungwaringin, Pebayuran, Cabangbungin dan Muaragembong. Selain melanda pemukiman, sekolah, dan bangunan lainnya, banjir akibat meluapnya sungai Citarum juga kerap merendam sawah dan tambak ikan milik warga.
Menurut dia, upaya penganangan banjir sebetulnya sudah dibahas di tingkat nasional sejak dua tahun lalu. Hanya saja hingga saat ini belum ditindaklanjuti. “Jadi dua tahun lalu saya sudah mengikuti rapat penanganan banjir kali Citarum di Bogor dengan Gubernur DKI Jakarta (saat masih dijabat Jokowi-red) dan Gubernur Jawa Barat (Ahmad Heryawan),” kata Rohim.
Saat itu, sambungnya, Penanganan Banjir Kali Citarum sudah sampai tahap kesepakatan. “Hanya saja sampai saat ini memang belum ditindaklanjuti dan baru peningkatan penanggulan Kali Citarum saja karena itu memang prioritas,” ucapnya.
Jangka panjangnya, kata Rohim, wilayah yang menjadi langganan banjir disepajang sungai Citarum diproyeksikan akan dibuat semacam bumbung. “Tujuannya adalah untuk menangani derasnya air kemudian masuk bumbung sehingga air bisa ditampung disitu,” kata Rohim. (BC)