BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Ade Lukman Khumaini atau Ade Kenzo (36) melakukan Longmarch Surabaya – Jakarta sebagai bentuk protes ke pemerintah pusat dan pemerintah daerah atas kurang maksimalnya layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan BPJS Kesehatan di seluruh Indonesia.
BACA : Longmarch Surabaya – Jakarta : Ade Kenzo Ingin Pelayanan JKN di Kabupaten Bekasi Jadi Barometer
Selama melakukan Longmarch, Ade Kenzo meninggalkan istri dan kedua orang anaknya yang menetap di Perumahan Mega Regency, Desa Sukaragam, Kecamatan Serang Baru sejak tanggal 19 September 2017 lalu.
Dwi Putri Oktaviani, istri Ade Kenzo mengaku suka khawatir dengan keadaan suaminya saat melakukan longmarch Surabaya – Jakarta. Untuk memastikan kondisi suaminya ia pun kerap menghubunginya melalui telfon seluler.
BACA : Temui Ade Kenzo, DPRD Kabupaten Bekasi Titip Surat Untuk Presiden Jokowi
“Khawatir soalnya, sehari bisa dua, tiga kali telepon. Kalau pagi biasanya ba’da Subuh, kalo siang pas istrirahat Dzuhur, kalau malam pas mau tidur,” ucapnya, saat ditemui di Gedung DPRD Kabupaten Bekasi, Jumat (13/10).
Dwi mengaku, awalnya ia berat untuk melepas kepergian suaminya. Namun karena longmarch tersebut dilakukan untuk kepentingan masyarakat banyak, akhirnya ia pun mengikhlaskannya.
“Awalnya berat ya, namanya juga jalan kaki. Tetapi akhirnya sebagai istri ya saya ikhlas karena memang ini untuk kepentingan orang banyak,” kata Dwi. (BC)