BERITACIKARANG.COM, TAMBUN SELATAN – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Bekasi mendorong diterapkannya sistem Ahlul Halli Wal ‘Aqdi (AHWA) dalam Konferensi Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Bekasi ke- IX.
Wakil ketua II Bidang Jaringan dan Advokasi PMII Kabupaten Bekasi, Naseh Kamal mengatakan sistem AHWA sangat relevan diterapkan dalam Konfercab NU kali ini untuk menjaga marwah organisasi.
“NU bukan organisasi biasa, bukan hanya milik mereka yang ada di struktural, NU milik umat. Sudah selayaknya kita menjaganya, apa lagi kita yang lahir dan besar di dalamnya, termasuk PMII yang memang lahir dari rahim NU,” ungkapnya, Jum’at (27/12).
Selain itu, ia meyakini dengan diterapkannya sistem AHWA maka akan mampu menepis selentingan kurang baik yang beredar bahwa ada praktik transaksional dalam Konfercab NU serta untuk mangantisipasi konflik internal di tubuh NU pasca digelarnya Konfercab.
“Oleh karenanya, Konfercab NU kita serahkan saja kepada para Kyai seperti Kyai Agus Salim (Cikarang), Kyai Ali Anwar (Tambun), Kyai Mubarok Nuri (Tambelang), Kyai Jamal Nawawi (Cibarusah), Kiyai Abidullah (Tarumajaya) atau masih banyak yang lain yang memang sebagai refresentasi warga nahdliyin Kabupaten Bekasi untuk memilih struktural kedepan,” ungkapnya.
Seperti diketahui PCNU Kabupaten Bekasi akan menghelat pembukaan Konferensi Cabang Ke – IX di Yayasan Islam Tridaya Sakti pada Sabtu 28 Desember 2019 siang. Sejumlah nama dikabarkan mencuat sebagai calon pemimpin NU Kabupaten Bekasi periode 2019-2024, seperti Gus Usamah Zaid, H. Komarudin serta incumbent yakni KH Bagus Lukito. (BC)