BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Pemerintah Kabupaten Bekasi mendorong agar KH Ma’mun Nawawi ditetapkan sebagai pahlawan nasional. Kajian akademis dalam rangka pengajuan gelar pahlawan nasional kepada pemerintah pusat untuk ulama, pejuang dan cendikiawan muslim asal Kp. Cibogo, Desa Sindangmulya Kecamatan Cibarusah itu pun tengah dilakukan.
BACA: Kajian Akademis Untuk Gelar Pahlawan Nasional KH. Ma’mun Nawawi dilakukan Tahun Ini
“Ini memang menjadi perhatian kita,jadi memang ada tokoh-tokoh, ulama pejuang kita yang memang sedang kita dorong untuk ditetapkan sebagai pahlawan nasional oleh pemerintah pusat. Salah satunya KH. Ma’mun Nawawi di selatan,” kata Plt Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja, saat ditemui usai memimpin upacara peringatan Hari Pahlawan di lapangan Plaza Pemkab Bekasi, Sabtu (10/11) kemarin.
Lebih jauh, Eka menuturkan Pemkab Bekasi pun berencana untuk memberi nama beberapa ruas jalan, gedung ataupun bangunan lainnya dengan nama-nama pejuang asal Kabupaten Bekasi.
“Kedepannya memang rencananya seperti itu, nama-nama gedung, nama jalan atau apalah akan kita sisipkan nama tokoh, nama pejuang yang ada di Kabupaten Bekasi yang nantinya barangkali para penerus tau bahwa di kita ini banyak para pejuang yang turut membantu memerdekakan bangsa ini,” tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, Dinas Budaya Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) akan mengajukan gelar pahlawan nasional untuk KH. Ma’mun Nawawi. Pasalnya, KH. Ma’mun Nawawi dinilai memiliki jasa besar bagi Kemerdekaan Indonesia.
Kepala Bidang Budaya pada Disbudpora Kabupaten Bekasi, Suwartika mengatakan kajian akademis dalam rangka pengajuan gelar pahlawan nasional kepada pemerintah pusat untuk KH. Ma’mun Nawawi akan dilakukan dalam waktu dekat.
“Kajian akademisnya akan dilakukan tahun ini dan akan dilakukan oleh tim independen,” kata Suwartika, Jum’at (19/01).
Diharapkan, kata dia, tahun ini pemerintah pusat sudah dapat menetapkan KH. Ma’mun Nawawi sebagai pahlawan nasional. “Setelah ada ada kajian dan penelitian secara akademis baru bisa diajukan. Kewenanangan untuk menetapkannya tentu ada di Presiden,” ucapnya.
Untuk diketahui, KH. Ma’mun Nawawi merupakan salah satu tokoh sentral dalam pembentukan Laskar Hizbullah pada era perang kemerdekaan indonesia.
Adapun peran aktif beliau dalam pembentukan Laskar Hizbullah dibuktikan dengan dilaksanakannya pelatihan semi militer bagi para santri di Pondok Pesantren Al Baqiyatus Sholihat yang dipimpinnya. Pasca pelatihan, Laskar Hizbullah tersebut diterjunkan ke berbagai medan pertempuran seperti di Jombang di bawah pimpinan KH. Wahid Hasyim, di Surabaya di bawah pimpinan Bung Tomo dan di Bekasi dibawah komando KH. Nur Alie.
Selain itu KH. Ma’mun Nawawi yang wafat di tahun 1975 juga dikenal sebagai cendekiawan. Setidaknya semasa hidupnya, beliau telah berhasil mengarang dan menyusun 63 buku atau kitab yang umumnya merupakan buku-buku referensi untuk memplejari ilmu falakh dan ilmu astronomi bagi para mahasiswa dan imuwan di sejumlah negara di Asia Tenggara dan Timur Tengah. (BC)