BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Pemerintah Kabupaten Bekasi sampai saat ini masih menunggu hasil uji laboratorium terkait kandungan limbah yang mengalir di Sungai Cilemahabang.
Jika hasilnya telah keluar, Pemkab Bekasi akan mengambil sikap terhadap perusahaan yang terbukti telah mengotori aliran sungai tersebut.
“Kami sedang menunggu hasil lab dan ternyata hasilnya keluar setelah dua minggu,” ujar Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan, Sabtu (11/09).
BACA: Warga Tak Ingin Sungai Cilemahabang Hanya Bersih Sementara
Pihaknya mengaku tidak bisa sembarangan memutuskan atau memberikan sanksi terhadap perusahaan yang diduga melakukan pencemaran limbah ke sungai.
Sesuai dengan aturan, ada mekanisme yang harus ditempuh sebelum menjatuhkan sanksi terhadap para pengusaha nakal itu.
“Ya sanksi harus melalui mekansime hukum. Di Undang-Undang itu kan melalui mekansime persidangan, jadi tidak bisa saya langsung memutuskan untuk menyegel pabriknya,” katanya.
Guna memantau kondisi Sungai Cilemahabang, pihaknya juga telah membentuk Satgas yang terdiri dari Dinas Lingkungan Hidup, TNI, Polri, Kejaksaan dan Komunitas Lingkungan.
“Mereka nantinya akan memberikan laporan kepada kami dan tindak-tindakan apa yang harus dilakukan. Dengan cara begitu bisa memantau pencemaran limbah di sungai-sungai,” jelasnya.
Sebelumnya, Warga di sekitar bantaran aliran Sungai Cilemahabang mengapresiasi langkah Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan menekan pencemaran limbah ke sungai yang mengalir ke wilayah utara itu.
Suryati (46) salah seorang warga yang tinggal di sekitar tanggul aliran Kali Cilemahabang berharap agar kondisi air Sungai Cilemahabang tetap bersih dan layak digunakan.
Jangan sampai, kedepannya ada lagi pencemaran limbah ke aliran sungai tersebut.
“Kali hitam sudah dua bulanan, ini baru lumayan bersih. Biasanya dua hari tiga hari, nanti hitam lagi,” kata Ibu 3 anak ini, Jum’at (10/09).
Suryati, beserta banyak warga bantaran kali lainnya, sudah mahfum dengan kondisi air sungai yang berwarna hitam pekat bak oli dan bau. Kejadian ini bukan satu atau dua kali ia alami.
“Kita sih berharap para pimpinan kita terus menjaga supaya air Kali Cilemahabang tetap bersih dan tidak hitam lagi kayak kemarin,” ujarnya.
Sebab, kata dia, warga hingga kini masih memanfaatkan air dari aliran Sungai Cilemahabang untuk kebutuhan sehari-hari, seperti mandi hingga mencuci.
“Kalau saya sama anak anak mah cuek aja, tetap mandi sama nyuci walaupun airnya hitam dan bau,” kata dia. (BC)