Percepat Pembangunan Sekolah Rusak, Pemkab Bakal Panggil Seluruh Kepala Sekolah SD

Sejumlah siswa SDN Srijaya 03 saat melihat kondisi sekolahnya yang rusak.
Sejumlah siswa SDN Srijaya 03 saat melihat kondisi sekolahnya yang rusak.

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Sekolah merupakan sarana yang sangat penting untuk menjalankan kegiatan belajar mengajar (KBM). Tetapi masih banyak ditemukan sekolah yang sangat tidak layak di Kabupaten Bekasi.

BACA : Pembangunan ‘Sekolah Gorden’ diusulkan Disdik Kabupaten Bekasi Tahun 2019

Bacaan Lainnya

Selain ‘Sekolah Gorden’ SD Negeri Sirnajaya 02 Kecamatan Serang Baru, kondisi memperihatinkan juga terjadi di SDN Srijaya 03 yang berada di Kp.Gabus Singkil RT 01/02 Desa Srijaya, Kecamatan Tambun Utara.

Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi, H. Uju mengatakan Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi akan mengambil langkah cepat untuk membangun sekolah yang rusak ataupun kekurangan kelas.

“Kita persiapkan di Musrenbang 2019. Kalau memungkinkan di APBD 2018, kita akan optimalkam seperti apa nantinya,” kata H Uju saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (15/01).

Untuk mengetahui kondisi kerusakan dan kebutuhan sekolah, pihaknya pun mengaku akan mengundang seluruh Kepala Sekolah SD Negeri yang ada di Kabupaten Bekasi.

“Kita akan undang Kepala Sekolah yang berjumlah 700 itu. Mungkin bertahap. Kita minta profil sekolah, kondisi fisik bangunan, jumlah murid dan sebagainya, termasuk lingkungan sekolah,” ujarnya.

Pemkab Bekasi, sambungnya, akan memfokuskan untuk menyelesaikan masalah pendidikan dan berusaha menyelesaikannya satu per satu. ” Semua wilayah dan nanti akan kita lihat mana yang prioritas,” kata dia.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, MA Supratman menjelaskan mulai tahun 2018 ini Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan di tingkat kecamatan dihapuskan. Awalnya, UPTD berperan sebagai pengelola sejumlah sekolah berdasarkan wilayah, sekaligus menjembatani sekolah dengan Dinas Pendidikan.

Setelah UPTD dihapus, ucap dia, banyak laporan terkait kondisi sekolah yang selama ini tidak dilaporkan. “Jadi ada juga laporan ke kami. Maka mengapa dan ada apa, kemarin kok tidak ada laporan dan mengapa justru ditutupi. Setiap tahun Kabupaten Bekasi ini membangun sekolah, tapi karena tidak ada laporan, jadi yang benar-benar rusak ini jadinya terlewat,” tutupnya. (BC)

Pos terkait