BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Mahasiswa Bekasi yang tergabung dalam Aliansi Kampus Bekasi (AKSI) mengkritisi kinerja Bupati Bekasi, Neneng Hasanah Yasin lantaran Kabupaten Bekasi masuk peringkat keempat daerah tingkat Kabupaten yang Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) nya masih mengendap di bank sebesar Rp. 1,5 Triliun, seperti yang diungkapkan Presiden RI, Jokowi beberapa waktu lalu.
Salah seorang perwakilan AKSI, Yunus mengatakan besarnya dana yang tidak terserap itu jelas membuat masyarakat Kabupaten Bekasi dirugikan. “Padahal sisa anggaran tersebut dapat dialokasikan untuk infrstruktur dan pembangunan yang masih jauh dari harapan,” kata dia, Jum’at (05/08).
Mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Kabupaten Bekasi ini menuturkan, infrastruktur dan pembangunan yang dimaksud mencakup pembangunan dan perbaikan jalan, saluran air, irigasi, bangunan sekolah, bangunan saranan serta kebutuhan prioritas masyarakat lainnya.
“Intinya dari dana tersebut banyak yang bisa diselematkan oleh Pemerintah Kabupaten Bekasi. Tetapi hari ini kan faktanya tidak. Bupati tidak mengerti aturan mainnya, tidak memahami apa yang dibutuhkan masyarakat,” kata dia.
Ia berpendapat, sebagai eksekutor kebijakan nomer satu di Kabupaten Bekasi, sudah sepatutnya Bupati tegas dan cermat menyikapi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Karena jika tegas tetapi tidak cermat, maka anggaran yang tidak terserap itu akan terpakai untuk hal-hal yang tidak bermanfaat untuk masyarakat.
“Jadi dalam hal ini, kami anggap Bupati gagal total, gagal paham dalam penyerapan anggaran,” tegasnya. (BC)