BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Tenaga kerja lokal menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Bekasi dalam perekrutan tenaga kerja perusahaan yang beroperasi di wilayah Kabupaten Bekasi.
Sebab keberadaan perusahaan yang berinvestasi di wilayah ini menjadi salah satu upaya untuk membuka lapangan pekerjaan bagi warga setempat.
BACA: FINTER Ingin Perusahaan di Kabupaten Bekasi Terima Buruh Lokal 60 Persen
Plt Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja mengatakan untuk menyelesaikan persoalan ini, Pemerintah Kabupaten Bekasi telah menyusun Peraturan Bupati (Perbup) tentang Ketenagakerjaan.
“Nanti kita ikat juga di Perbup kaitan dengan perizinan perusahaan. Jadi siapa saja boleh berusaha di kabupaten Bekasi cuma nih kita nitip orang Bekasi biar pada bisa kerja,” kata Eka, Kamis (28/02) pagi.
Dirinya meyakini warga Kabupaten Bekasi memiliki kompetensi. Oleh karenanya dia berharap tenaga kerja lokal diberik kesempatan yang luas juga untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan sesuai kemampuan.
“Katanya orang Kabupaten Bekasi nggak mampu, itu bohong! Kalaupun nggak mampu, nanti di Perbup itu juga akan diatur kalau orang Bekasi dites nggak mampu di bidang tertentu coba latih biar mampu, baru saya teken (setujui izinnya-red),” kata dia.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bekasi, Edi Rochyadi menambahkan di dalam Perbup Ketenagakerjaan itu disebutkan bahwa perusahaan yang ada di Kabupaten Bekasi agar menggunakan tenaga kerja lokal sebanyak-banyaknya.
“Nanti bisa diketahui karena di Perbup itu juga diatur bahwa pekrutan tenaga kerja harus satu pintu melalui Dinas Tenaga Kerja. Jadi seleksinya administrasinya ada di kita, sementara tesnya di perusahaan masing-masing” ungkapnya.
Untuk bisa merealisasikan ini tentu dibutuhkan kesepahaman khususnya antara Pemerintah Kabupaten Bekasi dengan pihak perusahaan dalam penerimaan tenaga kerja. “Kita akan sosialisasikan tetapi memang membutuhkan waktu. Apalagi selama ini, lowongan-lowongan pekerjaan yang ada di Kabupaten Bekasi, informasinya memang jarang disampaikan ke kita. Ini yang memang menjadi PR dan sedang kita dorong juga,” kata dia.
Edi berharap tenaga kerja lokal mendapat prioritas. Bahkan tidak hanya penerimaan, namun juga dalam pelatihan keterampilan dan pemagangan. (BC)