BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Pemkab Bekasi telah memutuskan untuk memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Proporsional hingga 16 Juli 2020. Hal tersebut diputuskan dalam rapat evaluasi PSBB Proporsional Kabupaten Bekasi yang diselenggarakan di Ruang Rapat Gedung Bupati, Kamis (02/07).
Rapat evaluasi tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja dengan dihadiri para Asisten Daerah, Staf Ahli, Forkopimda, Seluruh Kepala Perangkat Daerah, Direktur RSUD Cibitung dan Cabangbungin serta Kepala Kementerian Agama Kabupaten Bekasi.
Bupati Bekasi memutuskan untuk memperpanjang PSBB Proporsional, berkenaan dengan instruksi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada Rabu (01/07) kemarin, agar wilayah Bodebek dapat meneruskan PSBB Proporsional bersama dengan DKI Jakarta. Kendati demikian, pemerintah daerah diberikan kelonggaran mengikuti kondisi daerah masing-masing, terutama untuk mendongkrak kondisi ekonomi masyarakat.
“PSBB proporsional lanjutan ini akan kita lakukan dengan adanya kelonggaran-kelonggaran sesuai dengan video conference dengan Pak Gubernur kemarin. Misalnya dalam keagamaan, terkait dengan ibadah. Pasar, kita berikan kelonggaran. Kapasitas tadinya 50% sekarang sudah boleh 75%. Namun tentu semua itu tetap harus menjalankan protokol Covid-nya,” ujarnya.
Bupati juga menekankan kepada Dinas Perindustrian, Dinas Perdagangan, dan Dinas Tenaga Kerja agar dapat meningkatkan komunikasi dengan Dinas Kesehatan, untuk mengantisipasi adanya pertumbuhan angka Covid yang berasal dari perusahaan ataupun industri.
“Kita kan daerah industri, ini yang harus betul-betul kita jaga. Jangan sampai ada perkembangan cluster-cluster Covid baru di wilayah industri. Ini harus segera menjadi perhatian khusus dari kita,” katanya.
Berdasarkan data terakhir dari pikokabsi.bekasikab.go.id pada Kamis 2 Juli 2020 pukul 08.00, jumlah ODP yang berada di Kabupaten Bekasi yakni 90 orang, dan jumlah PDP sebanyak 70 orang. Sedangkan jumlah orang yang terkonfirmasi positif sebanyak 277 orang, dengan rincian kasus aktif 35 orang, sembuh sebanyak 222 orang dan meninggal dunia sebanyak 20 orang. (***)