Pemkab Bekasi Libatkan PVMBG Lakukan Kajian Pergerakan Tanah di Kampung Tembong Gunung

Pemerintah Kabupaten Bekasi menggandeng tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk mengkaji lokasi bencana tanah longsor yang terjadi di Kampung Tembong Gunung, Desa Sukamahi, Kecamatan Cikarang Pusat. Langkah ini dilakukan guna menentukan kebijakan yang tepat dalam menangani dampak pergerakan tanah di wilayah tersebut.
Pemerintah Kabupaten Bekasi menggandeng tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk mengkaji lokasi bencana tanah longsor yang terjadi di Kampung Tembong Gunung, Desa Sukamahi, Kecamatan Cikarang Pusat. Langkah ini dilakukan guna menentukan kebijakan yang tepat dalam menangani dampak pergerakan tanah di wilayah tersebut.

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Pemerintah Kabupaten Bekasi menggandeng tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk mengkaji lokasi bencana tanah longsor yang terjadi di Kampung Tembong Gunung, Desa Sukamahi, Kecamatan Cikarang Pusat. Langkah ini dilakukan guna menentukan kebijakan yang tepat dalam menangani dampak pergerakan tanah di wilayah tersebut.

Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Dodi Supriadi, pergerakan tanah terjadi setelah hujan deras mengguyur kawasan itu dalam beberapa hari terakhir. Akibatnya, delapan rumah terdampak, dengan rincian tiga rumah rusak berat dan lima rumah lainnya mengalami kerusakan ringan.

Bacaan Lainnya

“Semua rumah yang terdampak merupakan bangunan permanen. Beberapa di antaranya mengalami retakan serius pada dinding dan lantai akibat pergeseran tanah. Kerusakan cukup signifikan terutama pada struktur fondasi,” ujar Dodi, Senin (26/05).

BACA: Empat Rumah di Kampung Tembong Gunung Nyaris Roboh Akibat Pergerakan Tanah

Ia menjelaskan bahwa intensitas hujan yang tinggi diduga menjadi pemicu utama pergerakan tanah tersebut. Kondisi tanah yang jenuh air menyebabkan struktur tanah tidak stabil, sehingga bergeser secara perlahan dan memicu longsor kecil. “Curah hujan yang tinggi membuat tanah menjadi tidak stabil. Hal ini menyebabkan pergerakan tanah yang merusak bangunan di sekitarnya,” tambahnya.

Sebagai langkah awal, BPBD Kabupaten Bekasi telah mengirimkan bantuan berupa bambu dan bronjong ke lokasi kejadian. Material tersebut digunakan untuk memperkuat struktur tanah sementara dan mencegah longsor susulan. “Bantuan sudah kami kirimkan ke lokasi. Bambu dan bronjong digunakan untuk menahan pergerakan tanah lebih lanjut,” jelas Dodi.

Selain itu, BPBD juga telah berkoordinasi dengan tim PVMBG untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap kondisi tanah di lokasi bencana. Hasil kajian dari PVMBG akan menjadi acuan dalam menentukan langkah penanganan lanjutan.  “Kami masih menunggu hasil kajian resmi dari badan geologi. Rekomendasi mereka akan menjadi dasar kami dalam mengambil tindakan berikutnya,” tegas Dodi.

Hingga saat ini, proses penanganan terus dilakukan oleh pihak terkait untuk memastikan keamanan warga dan mencegah dampak lebih besar dari pergerakan tanah tersebut. Pemerintah Kabupaten Bekasi juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama di tengah cuaca ekstrem yang berpotensi memperburuk kondisi tanah di wilayah tersebut. (DIM)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pos terkait