Pemerintah Diminta Beri Perhatian Ekstra kepada Pasien Covid-19 Selama Isoman

Akibat tidak ada ketersediaan ambulance, pasien Covid-19 di Villa Muatiara Wanasari Kecamatan Cibitung terpaksa di evakuasi ke rumah sakit dengan angkutan umum. Kartini (60) yang mengidap penyakit gula dikabarkan telah mengalami penurunan kesehatan saat menjalani isolasi mandiri (isoman).
Akibat tidak ada ketersediaan ambulance, pasien Covid-19 di Villa Muatiara Wanasari Kecamatan Cibitung terpaksa di evakuasi ke rumah sakit dengan angkutan umum. Kartini (60) yang mengidap penyakit gula dikabarkan telah mengalami penurunan kesehatan saat menjalani isolasi mandiri (isoman).

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG UTARA  – Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi diminta untuk memberikan perhatian extra terhadap warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri (isoman).

Permintaan itu disampaikan Ketua Pengurus Cabang (PC) Satuan Relawan Indonesia Raya (Satria) Kabupaten Bekasi, Ajuk Junaedi menyusul tingginya bed occupancy ratio (BOR) atau tingkat keterisian di rumah sakit rujukan Covid-19.

Bacaan Lainnya

BACA: Tekan Kasus Covid-19, Semua Camat di Kabupaten Bekasi Diminta Lebih Proaktif 

“Isolasi mandiri dirumah bagi pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 menjadi pilihan saat ini mengingat pemanfaatan tempat tidur di unit rawat inap yang semakin tinggi di berbagai rumah sakit,” kata Ajuk Junaedi, Selasa (06/07).

Menurutnya, saat dirawat di rumah sakit segala kebutuhan dan kondisi kesehatan akan dipantau oleh tim medis. Namun, berbeda dengan isolasi mandiri di rumah yang tidak akan mendapatkan pantauan dari tim medis dan asupan obat-obatan bahkan makanan bergizi seperti halnya pasien yang dirawat di rumah sakit.

“Oleh karena itu, sebaiknya pemerintah dalam memutus penyebaran Covid-19 bukan hanya memberlakukan PPKM Darurat saja tetapi penanganan pasien positif corona isolasi mandiripun harus mendapatkan perhatian extra,” kata dia.

BACA: Pemkab Bekasi Ajak Kades Bersinergi Hadapi Kenaikan Kasus Covid-19

Dirinya berharap Pemerintah Daerah memperhatikan hal ini. Minimal, warga mendapatkan perhatian dari fasilitas kesehatan di tingkat wilayah seperti puskesmas dan mendapat penanganan medis serta obat standar.

“Jadi tidak boleh tinggal diam, harus ada visitasi untuk melihat kondisi pasien yang isoman. Selain itu, pemerintah juga harus memastikan asupan gizi dan vitamin pasien yang isoman tercukupi,” tegasnya. (BC)

Pos terkait