Pedagang Kopi di Tambun Selatan Jadi Korban Peredaran Uang Palsu

Udin Kopral (45) seorang pedagang kopi di Desa Setiadarma, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi saat menunjukan perbedaan uang asli dan uang palsu yang diterimanya dari pembeli, Sabtu (23/03) malam.
Udin Kopral (45) seorang pedagang kopi di Desa Setiadarma, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi saat menunjukan perbedaan uang asli dan uang palsu yang diterimanya dari pembeli, Sabtu (23/03) malam.

BERITACIKARANG.COM, TAMBUN SELATAN – Seorang pedagang kopi menjadi korban peredaran uang palsu. Pedagang bernama Udin Kopral (45) itu berjualan di tepi Jalan Raya Sultan Hasanudin, Desa Setiadarma, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

BACA: Produksi dan Jual Uang Palsu Ratusan Juta Rupiah Lewat FB, Sejoli Ditangkap di Cikarang

Bacaan Lainnya

Udin Kopral mengaku menjadi korban peredaran uang palsu pada Sabtu (23/03) petang sekitar pukul 18.15 WIB. Saat itu, pelaku berjenis kelamin wanita turun dari ojek online dan membeli air mineral dengan alasan untuk berbuka puasa menggunakan pecahan uang Rp.100 ribu.

Awalnya Udin Kopral tak curiga dengan uang yang diterima dari pelaku. Terlebih kondisi warung tengah ramai pembeli. Pelaku kemudian langsung pergi usai mendapatkan air mineral dan uang kembalian. Setelah dicek lagi, ternyata tekstur selembar uang kertas Rp100 ribu yang diterima dari pelaku berbeda dengan uang lainnya.

“Pas kejadian kondisi warung sedang rame jadi saya gak sempet periksa. Taunya pas udah sepi saya bandingkan dengan uang lain ternyata berbeda,” ungkapnya.

Udin Kopral sudah mengikhlaskan dan memilih tak melaporkan hal itu ke polisi. Peristiwa itu mengingatkan dirinya untuk lebih teliti ketika menerima uang dari pembeli. “Saya berharap kasus yang menimpa saya tidak terjadi pada pedagang lainnya. Kasihan pedagang kecil seperti kita dimanfaatkan oleh pelaku penyebar uang palsu,” kata dia.

Ditambahkan Udin Kopral, bahwa ini bukan kali pertama dia mengalami penipuan semacam ini. Aksi peredaran uang palsu biasa terjadi menjelang hari raya Idul Fitri. Para pelaku biasanya memanfaatkan kelengahan korban saat ramai pembeli atau saat malam hari.  “Saya udah 4 kali jadi korban. Uang 100-an dua kali dan 50-an dua kali,” kata dia. (ded)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pos terkait