BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Kepala Seksi Neraca Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bekasi, Harni Dwi Prikasihbmengakui masih menemukan sejumlah kendala terkait dilakukanya Sensus Ekonomi 2016. Ia mengatakan bahwa kendala tersebut diantaranya adalah banyaknya para pelaku usaha yang menutup diri dan menolak memberikan data.
“Mereka takut data mereka dipublikasikan, padahal kami punya kode etik,” ujar Harni yang juga menjabat sebagai petugas pengolah data Sensus Ekonomi 2016,
Menurut dia, pelaku usaha yang sulit dilakukan sensus yakni pemilik usaha online serta beberapa pengusaha di sektor industri.
“Pengusaha online ini kan rumahan, masuknya gampang tapi setelah masuk, gali datanya susah. Kalau industri masuknya susah, setelah diperbolehkan masuk data yang diminta lebih gampang karena kan lebih teratur,” kata dia.
Selain sulit memperoleh data, sensus pun terkendala kurangnya pemahaman di masyarakat. Kondisi yang sering dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab, seperti memeras dengan mengatasnamakan dari petugas BPS.
“Kami dapat laporan demikian, banyaknya di daerah perumahan yang rumahnya hanya ada pegawainya. Hal ini tentu menjadi kendala juga. Karena merasa sudah diperas, saat petugas resmi yang datang jadinya sulit,” kata dia
Ia pun menghimbau agar masyarakat berhati-hati terhadap petugas Sensus Ekonomi palsu. Pasalnya, kata Harni, petugas yang asli selalu dilengkapi atribut dan surat tugas. (DB)