Laga Persikasi versus Perses Sumedang Diwarnai Suap, 6 Orang Ditangkap

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Satuan Tugas Mafia Bola dilaporkan menangkap enam pihak yang diduga terlibat dalam skandal suap  pertandingan Liga 3 antara Perses Sumedang dan Persikasi Kabupaten Bekasi. Pertandingan itu digelar pada babak semi final Liga 3 regional Jawa Barat di Stadion Ahmad Yani, Sumedang, Rabu (06/11).

Keenam pihak tersebut di antaranya DSP yang bertindak sebagai wasit utama, DS (Komisi Penugasan Wasit Asosiasi Provinsi PSSI Jawa Barat), SHB (manajer tim Persikasi) serta HR dan BTR (manajemen tim). Selain itu, Satgas pun menangkap MR yang diduga sebagai perantara.

Bacaan Lainnya

Berdasarkan laporan kepolisian yang BC terima, keenam orang yang ditangkap itu diduga melakukan tindak pidana penyuapan. Diduga, penyuapan dilakukan oleh pengurus Persikasi dengan memberikan sejumlah uang ke perangkat wasit pertandingan. Tujuannya tidak lain untuk memenangkan Persikasi. Pada pertandingan ini pun, Persikasi berhasil menaklukan Perses dengan skor akhir 2-3.

BACA: Persikasi Rilis Skuad untuk Hadapi Liga 3

Sayangnya, terkait penangkapan ini tidak ada satu pun pihak Persikasi yang memberikan tanggapan, termasuk Bupati Eka Supria Atmaja yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Persikasi.

Sementara itu, Ketua PSSI Kabupaten Bekasi Hamun Sutisna mengaku menyesalkan atas adanya peristiwa dugaan penyuapan tersebut. Menurut dia, hal ini menjadi cambuk seklaigus evaluasi bagi persepakbolaan di Kabupaten Bekasi.

BACA: Persikasi Tatap Liga 3 Zona Jawa

“Ini sebagai cambuk untuk PSSI Kabupaten Bekasi. Sebenarnya kami selalu menekankan pada klub, pada perangkat pertandingan maupun wasit agar tidak memihak pihak manapun. Namun dengan kondisi ini tentu harus menjadi evaluasi,” ucap dia.

Diungkapkan Hamun, selain terkait penangkapan itu, pihaknya kini mendorong Persikasi agar terus bertarung dengan gigih pada lanjutan Liga 3. Saat ini, Persikasi telah memasuki babak regional Jawa Liga 3.

“Mudah-mudahan anak-anak (pemain) tidak down, mungkin para pemain tidak tahu, mereka main tinggal main. Namun yang jelas, pada lanjutan pertandingan mendatang tetap berjuang demi Kabupaten Bekasi,” ucap dia. (BC)

Pos terkait