BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Suporter Persikasi yang tergabung dalam Persikasi Fans mengutuk keras kasus match fixing yang yang diduga terjadi dalam pertandingan babak semi final Liga 3 Jawa Barat saat Persikasi menghadapi Perses Sumedang.
Ketua Persikasi Fans, Aples Techuari dalam keterangan tertulisnya menyatakan pihaknya mendukung sepenuhnya Satgas Anti Mafia Bola menyelesaikan kasus ini sampai selesai. “Saya berharap dengan adanya proses hukum ini dapat membersihkan mafia sepakbola di kepengurusan Persikasi,” ungkapnya, Rabu (27/11).
Dia menegaskan Persikasi Fans akan tetap mendukung secara penuh Persikasi di Liga 3 Zona Jawa dan yakin Persikasi akan tetap dapat menampilkan performa terbaiknya. Apalagi, selang dua hari pasca penangkapan, Persikasi harus melakoni laga menghadapi perwakilan dari Jawa Tengah, yakni Persibas Banyuwangi pada Kamis (28/11) di Stadion Mini Tambun.
“Hari ini Persikasi bukan lah biang kekacauan, melainkan ulah segelintir oknum management. Kami percaya, tim beserta pelatih akan tetap memberikan kinerja terbaiknya untuk Persikasi,” tegasnya.
Sebelumnya, Satgas Anti Mafia Bola dilaporkan menangkap enam pihak yang diduga terlibat dalam skandal suap (match fixing) pertandingan Liga 3 antara Perses Sumedang dan Persikasi Kabupaten Bekasi. Pertandingan itu digelar pada babak semi final Liga 3 regional Jawa Barat di Stadion Ahmad Yani, Sumedang, Rabu (06/11).
Keenam pihak tersebut diantaranya DSP yang bertindak sebagai wasit utama, DS (Komisi Penugasan Wasit Asosiasi Provinsi PSSI Jawa Barat), SHB (manajer tim Persikasi) serta HR dan BTR (manajemen tim). Selain itu, Satgas pun menangkap MR yang diduga sebagai perantara.
Berdasarkan laporan kepolisian yang BC terima, kenam orang yang ditangkap itu diduga melakukan tindak pidana penyuapan. Diduga, penyuapan dilakukan oleh pengurus Persikasi dengan memberikan sejumlah uang ke perangkat wasit pertandingan. Tujuannya tidak lain untuk memenangkan Persikasi. Pada pertandingan ini pun, Persikasi berhasil menaklukan Perses dengan skor akhir 2-3. (BC)