Kabupaten Bekasi Kembangkan Bawang Merah

Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan saat mengunjungi para petani bawang merah di Desa Sukahurip, Kecamatan Sukatani, Kamis (12/08).
Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan saat mengunjungi para petani bawang merah di Desa Sukahurip, Kecamatan Sukatani, Kamis (12/08).

BERITACIKARANG.COM, SUKATANI  – Pemerintah Kabupaten Bekasi terus berupaya meningkatkan ketahanan pangan dengan berinovasi di bidang pertanian, khususnya hortikultura. Salah satunya dengan mengembangkan komoditas bawang merah yang belum pernah di tanam di daerah ini.

Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan mengatakan Pemerintah Kabupaten Bekasi telah memiliki lahan seluas 2 hektare yang disiapkan Dinas Pertanian dan swadaya dari masyarakat untuk ditanami komoditas sayuran, termasuk di dalamnya bawang merah. Dari hasil panen perdana, bawang merah yang dihasilkan mencapai kurang lebih 19 ton per hektar.

“Hari ini saya ikut melakukan panen bawang merah bersama para petani. Sebelumnya, para petani disini hanya menanam cabe, ketimun, kemangi. Ini baru pertama kalinya panen bawang merah dengan benih dari Brebes, dan hasilnya lebih bagus dan besar-besar,” kata Dani Ramdan saat mengunjungi para petani bawang merah di Desa Sukahurip, Kecamatan Sukatani, Kamis (12/08).

Untuk itu, pihaknya akan menggandeng para penyuluh pertanian guna mensosialisasikan ini dengan harapa bisa diterapkan petani lain yang ada di Kabupaten Bekasi. Bawang merah yang biasanya selalu didatangkan dari luar daerah, kini disasar untuk ditanam di wilayah sendiri.

“Nantinya Dinas Pertanian akan berinisiasi dengan para penyuluh untuk disebarluaskan. Kalau memang lebih menguntungkan untuk para petani akan kita dukung sepenuhnya supaya pemulihan ekonomi dan kesejahteraan para petani ini pasca pandemi menjadi lebih baik” tuturnya.

Dani optimis, hasil panen para petani bawang merah di wilayahnya mampu diserap pasar domestik dengan harga yang normal. “Kalau untuk diekspor kuantitasnya harus banyak, seperti di daerah Brebes sudah puluhan hektar baru bisa. Paling tidak ini bisa masuk ke dalam pasar domestik, karena masih bisa diserap dengan harga yang masih normal,” kata dia.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian, Kabupaten Bekasi, Nani Suwarni menyebutkan, budidaya bawang merah menjadi salah satu solusi bagi para petani di masa pandemi Covid -19. Terlebih tanaman ini lebih cepat dipanen.

“Para petani bisa menutupi kekurangan dari hasil produksi padi, dengan mengembangkan budidaya holtikultura bawang merah. Kalau menanam padi itu lama prosesnya, tapi kalau bawang itu 58 hari sudah bisa dipanen,” kata dia. (BC)

Pos terkait