BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambangi kawasan industri di Kabupaten Bekasi. Jokowi meresmikan pabrik bahan baku obat dan produk biologi.
Jokowi tiba di lokasi pabrik, Kawasan Industri Delta Silikon 3, Desa Cicau Kecamatan Cikarang Pusat, Selasa (27/02) pagi sekitar pukul 08.40 WIB. Usai meresmikan pabrik, Jokowi meninjau langsung pabrik baru tersebut.
Pabrik yang diresmikan yakni milik PT Kalbio Global Medika (KGM) yang merupakan anak perusahaan PT Kalbe Farma (Tbk). Pabrik bahan baku obat dan produk biologi ini telah mendapatkan sertifikat Cara Pembuatan Bahan Baku Aktif Obat yang Baik (CPBBAOB) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Produknya siap dipasarkan pada akhir 2018.
Dalam peresmian ini, Jokowi didampingi oleh Menteri Kesehatan dr Nila Djuwita F Moeloek, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Penny K Lukito, dan Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk Vidjongtius.
Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk Vidjongtius dalam keterangan persnya mengatakan, pabrik bahan baku obat dan produk biologi ini telah mendapatkan sertifikat Cara Pembuatan Bahan Baku Aktif Obat yang Baik (CPBBAOB) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Produk obat dan biologi pun siap dipasarkan akhir tahun 2018.
“Peresmian pabrik bahan baku obat dan produk biologi ini merupakan bentuk komitmen Kalbe untuk mengambil inisiatif dan mendorong terciptanya industri farmasi yang terintegrasi. khususnya dalam hal kemandirian bahan baku, penguasaan tekno|ogi serta peningkatan ekspor,” ujarnya.
Vidjongtius berharap KaIbe yang merupakan induk usaha KGM dapat memberikan kontribusi lebih banyak bagi ketersediaan obat dan produk kesehatan bermutu demi meningkatkan kesehatan masyarakat lndonesia. Ia menyebut, total investasi KGM pada tahap awal mencapai Rp 500 milyar, digunakan untuk membangun fasilitas produksi, dan juga mengalokasikan Rp 200 milyar untuk riset dan pengembangan, serta transfer teknologi dari pihak China dan Korea Selatan.
KGM, lanjut dia, akan memproduksi Erythropoietin (EPO) yang sangat dibutuhkan dalam pengobatan cuci darah dan kanker. Produk ini ditujukan untuk mencukupi kebutuhan dalam negen dan direncanakan akan diekspor ke pasar ASEAN dan beberapa negara lainnya.
“Selain Erythropoietin, KGM juga akan memproduksi Granulocyte Colony Stimulating Factor (GCSF) yang merupakan obat untuk meningkatkan produksi granulosit serta produk dengan molekul baru yaitu Efepoietin (Long Acting EPO) yang berfungsi untuk menstimulasi pembentukan seI darah merah,” jelas dia.
Selanjutnya KGM direncanakan akan memproduksi insulin dan beberapa produk MAb (Monoklonal Antibodi) untuk pengobatan kanker. Vidjongtius menjelaskan, dalam mengoperasikan pabrik bahan baku obat dan produk biologi ini, Kalbe juga mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten di bidang bioteknologi dan rekayasa genetika yang dibutuhkan untuk mengembangkan dan memproduksi produk biologi dengan bekerja sama dengan l3L (Indonesia International Institute for Life Science).
“Hal ini merupakan bagian dari upaya Kalbe dalam mengembangkan sumber daya manusia Indonesia untuk menjadi lebih kompeten di bidang kesehatan, lanjut Vidjongtius.
PT Kalbio Global Medika sendiri memiliki fasilitas memproduksi obat biologi (biosimilar dan biobetter) yang berlokasi di Kawasan Industri Delta Silicon Cikarang dan berdiri di atas tanah seluas 11.000 m2. Pabrik ini memiliki keunggulan fasilitas teknologi yang terkini, quality system dan fasilitas berstandar internasional serta ramah lingkungan.
Pada tahun 2017, KGM berhasil mendapatkan beberapa penghargaan bergengsi di antaranya Facility of the Year Award (FOYA) untuk kategori Honorable Mentions yang diberikan oleh International Society for Pharmaceutical Engineering. Serta dinobatkan sebagai ‘The most promising new biologics facility’ oleh IMAPAC yang merupakan sebuah organisasi untuk membantu bisnis di seluruh dunia menghasilkan pertumbuhan nyata dan meningkatkan kesadaran akan dampak sosial mereka terhadap masyarakat. (BC)