Jalan Pendekat Jembatan Bojongmangu – Karawang Bakal Dibangun Bertahap

Akses jembatan penghubung di Kecamatan Bojongmangu: Pada saat kemarau, jalan bebatuan ini menimbulkan debu cukup tebal. Sedangkan ketika hujan, jalan becek dan licin tidak bisa terhindarkan.
Akses jembatan penghubung di Kecamatan Bojongmangu: Pada saat kemarau, jalan bebatuan ini menimbulkan debu cukup tebal. Sedangkan ketika hujan, jalan becek dan licin tidak bisa terhindarkan.

BERITACIKARANG.COM, BOJONGMANGU – Pembangunan akses jalan pendekat di Jembatan Bojongmangu – Karawang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bekasi secara bertahap. Kondisi itu mengakibatkan beberapa titik infrastruktur di lokasi tersebut masih beralaskan tanah dan bebatuan.

BACA: Jembatan Bojongmangu – Karawang disebut ‘Jembatan Nanggung’. Ini Sebabnya?

Bacaan Lainnya

“Memang kondisinya masih tanah, dan hal ini akan menjadi perhatian pemerintah dengan mengalokasikan anggaran secara bertahap,” kata Kepala Bidang Evaluasi dan Pengendalian Perencanaan Bappeda, Agus Budiono, Selasa (22/03).

Sebelum dibangun, sambungnya, Pemerintah Kabupaten Bekasi akan menganggarkan pengadaan lahan terlebih dahulu. Sebab di depan jembatan masih ada lahan masyarakat yang belum dibebaskan.

“Tahun ini ada anggaran pengadaan lahan untuk pembangunan aksesnya. Setelah lahannya dibebaskan, jalan bisa dibangun. Kami intervensi anggaran secara bertahap,” kata dia.

Sebelumnya, warga Kecamatan Bojongmangu akhirnya memiliki akses penghubung menuju Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Karawang pasca dibangunnya jembatan di wilayah tersebut oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat beberapa waktu lalu.

Namun, jembatan itu rupanya tidak sepenuhnya memudahkan warga sekitar. Warga tetap saja harus bersusah payah melintasi jembatan tersebut lantaran akses jalan pendekatnya  tidak dibangun.

“Saya juga gak ngerti ngapa cuma jembatannya aja. Atuh sekalian itu jalannya, rusak malah kagak dibenerin,” ujar Tarman (43), warga sekitar saat ditemui di lokasi, Selasa (22/03) pagi.

Warga yang kesehariannya berdagang ini menyebut, jembatan yang melintasi Sungai Cibeet ini sebagai jembatan nanggung. “Atuh kan katanya biayanya miliaran tapi jalannya enggak dibenerin. Begimana ceritanya,” ucap dia.

Berdasarkan pantauan di lapangan, jarak antara jembatan dengan Jalan Raya Bojongmangu mencapai 1,1 kilometer dan lebih dari setengah jarak itu jalannya rusak parah.

Pada saat kemarau, jalan dengan lapisan tanah dan bebatuan ini menimbulkan debu cukup tebal. Sedangkan ketika hujan, jalan becek dan licin tidak bisa terhindarkan.

“Ya kalau hujan liat sendiri aja kayak gimana. Orang cerah aja kayak begini,” ucap Daryo (36), warga lainnya.

Warga berharap pemerintah segera membangun akses jalan pendekat menuju jembatan agar tidak membahayakan. Apabila terlalu lama dibiarkan, pengendara khususnya sepeda motor akan kesulitan melintasi jalan hancur penuh kerikil untuk mencapai jembatan. (dim)

Pos terkait