BERITACIKARANG.COM, CIKARANG PUSAT – Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan menyatakan bahwa Kabupaten Bekasi akan menguatkan ketahanan pangan, dalam menghadapi isu adanya resesi di tahun 2023 mendatang. Untuk itu semua pihak diminta untuk bergandengan tangan dan terus bersinergi.
“Soal isu resesi, tantangan yang akan dihadapi di tahun depan akan semakin berat. Untuk itu, ketahanan pangan di Kabupaten Bekasi harus benar-benar diperhatikan sebagai langkah antisipasi terjadinya kerawanan pangan,” kata Dani Ramdan saat menghadiri peringatan Hari Pangan Sedunia ke-42 yang digelar di halaman kantor Desa Tamansari, Kecamatan Setu pada Rabu (02/11).
Adapun upaya yang akan dilakukan, salah satunya adalah mendorong agar pemerintah desa sampai kecamatan ikut andil dalam memantau dan mengontrol ketersediaan pangan warga di wilayahnya masing-masing.
“Saya instruksikan Dinas Ketahanan Pangan dibantu para camat dan kepala desa untuk melakukan pemantauan harga pangan setiap hari dan seminggu sekali dituangkan dalam neraca pangan. Serta melakukan pengamatan terhadap kondisi masyarakat di wilayahnya yang rawan pangan,” ujarnya.
Sementara itu, tujuan dari adanya neraca pangan adalah untuk melihat ketersediaan pangan agar menjadi database terhadap komoditi tertentu yang mengalami kenaikan dan defisit. Dari data tersebut, dapat diketahui ketersediaan awal, penambahan stok dari masa panen, termasuk eekspor dan impor serta kondisi stok terakhir.
“Dengan begitu akan ketahuan mana komoditas yang masih aman dan mana yang stoknya kurang. Sejauh ini keadaan stok atau cadangan pangan di Kabupaten Bekasi masih aman, semuanya masih cukup hingga akhir tahun ini, mudah-mudahan bisa kita jaga sampai tahun depan,” katanya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bekasi, Abdur Rofiq menjelaskan jika pihaknya telah berkordinasi dengan Dinas Perdagangan dan Pertanian untuk memantau ketersediaan stok pangan di Kabupaten Bekasi.
“Beberapa distributor sudah kita pantau, pada kenyataannya mereka telah mempersiapkan stok untuk satu bulan. Kedepan kita akan koordinasikan kesemua distributor termasuk pasar-pasar induk, yang menjadi supplier komoditi kebutuhan bahan sayur-mayur yang ada di Kabupaten Bekasi,” jelasnya.
Selain itu, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bekasi juga telah menyusun strategi yakni dengan menjaga ketersediaan barang seperti kebutuhan bahan pokok dan komoditas penting lainnya.
Bahkan, di anggaran perubahan tahun ini, Pemkab Bekasi juga telah mengalokasikan anggaran untuk membeli beras yang kaitannya untuk cadangan pangan masyarakat Kabupaten Bekasi.
“Jadi tujuannya untuk membantu keluarga yang dalam kondisi rawan pangan. Tetapi sejauh ini kita masih aman,” kata Rofiq. (riz)