Inovasi Pelayanan Publik, Obama Siap Bangun Sistem Berbasis IT di Kabupaten Bekasi

Akibat kekurangan blangko e-KTP, antrian warga yang ingin mencetak KTP Elektronik di kantor Disdukcapil Kabupaten Bekasi membludak, Senin (29/08).
Akibat kekurangan blangko e-KTP, antrian warga yang ingin mencetak KTP Elektronik di kantor Disdukcapil Kabupaten Bekasi membludak, Senin (29/08).

BERITACIKARANG.COM, CIBITUNG –  Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bekasi no urut 3, Obon Tabroni – Bambang Sumaryono (Obama) berkomitmen untuk mengoptimalkan pelayanan publik di Kabupaten Bekasi. Hal itu dilakukan untuk mengcover setiap permasalahan yang dialami masyarakat Kabupaten Bekasi.

Salah satu cara yang akan diterapkan oleh pasangan yang maju dari jalur independen ini adalah dengan menyiapkan media centre dengan sistem berbasis IT. Hal ini dirasa perlu untuk menjembatani apirasi masyarakat dan memotong birokrasi.

Bacaan Lainnya

BACA : Percepat Pelayanan Publik, Obon Tabroni Ngintip Bilik Kerja Walikota Bandung

“Banyaknya permasalahan yang tidak sampai pada pemerintah harus di jembatani. Kita sudah berencana membuat ruang publik dan nantinya ruang publik itu akan menjadi tempat bagi buruh, petani, nelayan hingga pedagang untuk berkomunikasi dengan pemerintah dan akan kita buka selebar-lebarnya,” kata Calon Wakil Bupati Bekasi, Bambang Sumaryono, Selasa (08/11).

Di dalam media centre itu, sambungnya, akan disiapkan tim khusus yang bertugas untuk menyelesaikan persoalan yang disampaikan oleh masyarakat melalui ruang publik. “Teknisnya adalah dengan langsung mengkroscek hingga ke bawah lapisan masyarakat,” katanya.

“Untuk di pelosokpun sama. Kecamatan akan menjadi poros ruang publik juga. Masyarakat wajib tau dan stakeholder juga harus ada yang membackupnya,” sambungnya.

Menurut dia, sudah sepantasnya permasalahan yang dialami oleh masyarakat bisa diselesaikan di pemerintahan mengingat hal itu merupakan tugas utama pemerintah.

“Jangan sampai saat panen raya, misalnya, hasil melimpah namun yang didapatkan petani adalah anjloknya harga sehingga petani merugi. Atau ada karyawan pabrik yang pekerjaan dan pendapatannya tidak sebanding, itu juga harus di perhatikan,” tegasnya.

Media centre dan ruang publik, sambungnya, saat ini harus menjadi prioritas untuk memantau seluruh permasalahan yang ada di Kabupaten Bekasi dan selanjutnya diselesaikan.

“Kita yakin, media centre yang nantinya akan diterapkan akan sangat membantu masyarakat, khususnya dalam menyampaikan segala aspirasinya,” ucapnya. (BC)

Pos terkait