Idul Fitri, Tempat Penitipan Motor disesaki Kendaraan Pemudik

BERITACIKARANG.COM, CIKARANG UTARA – Tingginya volume warga pendatang di Kabupaten Bekasi memberi peluang tersendiri bagi warga pribumi, salah satunya usaha penitipan sepeda motor.

Deni (36) pemilik usaha penitipan motor di pintu Jababeka II mengatakan binisnya yang dibuka sejak tahun 2003 lalu laris manis diserbu warga yang akan menitipkan kendaraanya dan melaksanakan Idul Fitri di kampung halamannya.

Bacaan Lainnya

Saat ini, ia pun mengaku kawalahan dan terpaksa menolak sejumlah warga lainnya yang hendak menitipkannya kendaraan di tempatnya.

“Kalau mau kita tampung sih bisa – bisa saja, tetapi kan lahannya sudah tidak ada,” kata Deni, Rabu (06/07).

Menurut dia, tempat penititpan sepeda motornya mulai penuh sejak H-3 Idul Fitri atau Minggu, 03 Juli 2016 lalu. Sedikitnya ada 300 sepeda motor yang dititipkan dan diperkirakan akan diambil oleh pemiliknya pada H+7.

“Kalau dibanding tahun lalu jumlahnya ya banyakan tahun lalu, bisa mencapai 400 – 500 motor tetapi sampai keluar pinggir jalan. Dan itu dibantu karyawan, kalau sekarang karyawannya pada libur, jadi memang sengaja dibatasi,” kata dia.

Untuk masalah harga, Deni menjelaskan tidak ada kenaikan dibanding hari biasa. “Harganya tetap Rp. 4 ribu per harinya,” katanya.

Hal sama juga dialami pelaku bisnis lainnya, Aziz (58). Ia mengaku kerepotan di saat lebaran lantaran banyaknya warga pendatang yang hendak mudik menitipkan kendarannya.

Namun, hingga hari raya Lebaran, Aziz masih menampung sepeda motor yang dititipkan pemiliknya. Dengan catatan, sepeda motor tersebut tidak menginap. Untuk harga, Aziz mematok Rp. 10.000 per harinya.

“Repotnya begitu. Sudah dibilang penuh, tapi tetap saja maksa. Katanya tidak apa-apa disimpan di luar juga. Ya kalau sudah begitu ya bagaimana,” kata dia.

Sementara itu Yusuf (29) sudah mendatangi beberapa tempat penitipan sepeda motor dan mengaku kehabisan tempat. Ia sengaja berniat menitipkan kendaraannya saat mudik ke Majalengka selama beberapa hari kedepan karena merasa lebih aman dibanding ditinggalkan di kontrakan.

“Saya fikir masih pada kosong tapi ternyata pada penuh, untung tadi bisa nyelip satu,” kata karyawan swasta yang baru menetap di Cikarang sekitar 4 bulan yang lalu itu. (DB)

Pos terkait