BERITACIKARANG.COM, CIKARANG UTARA – Mudik menggunakan sepeda motor atau mobil sudah menjadi hal yang lumrah saat ini.
Namun, tidak demikian dengan Khomsan dan Huda. Dua kakak beradik yang merantau di Kota Tangerang ini memilih mudik naik sepeda ke kampung halamannya di Wonogiri.
Huda mengatakan jarak dari titik awal keberangkatan menuju lokasi tujuannya sekitar 600km. Dengan mengayuh sepeda, diperkirakan waktu tempuh yang dibutuhkan adalah empat hingga lima hari.
“Biasanya mudik pakai motor atau mobil. Jadi mau nyobain suasana mudik naik sepeda selain itu juga nyari pengalaman baru,” kata Huda saat ditemui di jalur pantura Kabupaten Bekasi, tepatnya di wilayah Kecamatan Cikarang Utara, Rabu (27/04) dinihari.
Guna menghindari hal-hal tak terduga di sepanjang perjalanan, dua kakak beradik ini mengaku telah mempersiapkan fisik secara matang. Termasuk, memodifikasi sepeda gunung yang digunakannya agar bisa membawa perbekalan pribadi hingga peralatan sepeda.
“Kami sudah persiapan fisik dan sepeda juga sudah diservice dulu sebelum berangkat juga bawa ban serep sama alat untuk tambal ban,” kata Huda.
Sementara itu Khomsan mengatakan tidak mudah bersepeda jauh sambil puasa. Oleh karena itu, keduanya memilih melakukan perjalanan mudik pada sore hingga dini hari dan beristirahat di rest area maupun SPBU saat siang hari.
“Biar bisa tetap puasa kami mulai perjalanan bersepeda mulai sore hari sekitar abis ashar mulai start berangkat sampai pagi lalu istirahat dan nanti abis ashar dilanjut berangkat lagi,” ujar Huda.
Baik Khomsan dan Huda tidak merasa khawatir saat berkendara menggunakan sepeda pada malam hari karena kendaraan miliknya sudah dilengkapi lampu penerangan, sehingga nantinya bisa sampai ketempat tujuan dan merayakan Idul Fitri bersama keluarga.
“Yang penting sepeda ini sudah ada lampunya depan dan belakang sudah kelihatan kendaraan lain yang melintas, mudik lebaran kali ini selain sebagai pengalaman juga karena tahun sebelumnya tidak diperkenankan mudik oleh pemerintah,” kata dia. (ist)